TB

<< MTs. NEGERI 2 LOMBOK BARAT >> << ISLAMI, UNGGUL, DAN TERAMPIL >>

Senin, 24 Februari 2020

GURU YANG BAIK







5. Mempunyai tanggung jawab sosial dengan ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan problem-problem sosial kemasyarakatan.


Menurut pandangan islam, sebagaiaman termaktub dalam Al-Qur'an bahwa guru yang baik adalah:

1. Adapun guru yang ideal menurut ayat 1-5 surat al-‘Alaq adalah;

Pertama, Seorang guru mestilah memiliki ilmu dan wawasan yang luas. Sebab, bagaimana mungkin kita akan mencapai hasil yang maksimal dalam mendidik dan menagajar, jika kualitas dan sumber daya gurunya sangat minim dan terbatas. Itulah sebabnya, Allah yang menyebutkan Dzat-Nya sebagai Pengajar manusia yang mengajarkan apa yang belum diketahuinya. Seperti dalam surat al-‘Alaq ayat 5.

2. Seorang guru mestilah mampu mendorong dan memberikan motivasi kepada semua muridnya untuk selalu aktif dan kreatif. Seorang guru idealnya adalah tidak memaksa muridnya untuk belajar, namun lebih kepada pemberian motivasi dan rangsangan. Itulah sebabnya, kata iqra’ (bacalah) diulang dua kali dalam surat al-‘Alaq ayat 1 dan 3.


3. Sementara guru yang ideal menurut surat al-Kahfi [18]: ayat 60-82.Seorang guru hendaklah orang yang tidak hanya mamapu memahami fenomena, tetapi juga mamapu memahami nomena. Seorang guru bukan hanya bisa memahami yang tanpak nyata, namun juga mampu memahami sebab di balik yang tanpak itu. Dengan bahasa lain, seorang yang ideal adalah orang yang memiliki kebijaksanaan, di mana dia mampu mencari akar sebuah permasalahan. Itulah sebabnya, nabi Musa di suruh berguru kepada nabi Khidr, karena Khidr memiliki kebijaksanaan. Dia mampu melihat fenomena dan juga mampu memahami nomena serta penyebab munculnya fenomena tersebut.


4. Selanjutnya, sikap guru yang ideal menurut surat an-Naml [27]: 15-44 Seorang guru harus menyadari bahwa dia adalah seorang yang memiliki ilmu, sehingga memiliki tanggung tanggung jawab moral terhadap ilmu yang dimilikinya untuk menyebarluaskan dan mengajarkannya kepada manusia. Hendalak setiap guru berkeingianan untuk menjadikan anak didiknya seperti dirinya atau melebihi dirinya. Itulah yang ditunjukan oleh nabi Sulaiman as. dalam ayat 16.

Jumat, 14 Februari 2020

GLADI BERSIH AUMBN-BK


Gladi Bersih adalah istilah yang digunakan untuk mengacu pada persiapan terakhir pemerintah dalam hal ini peyelenggara ujian nasional yang berbasisi komputer. Gladi Bersih ditujukan untuk mengetahui sejauh mana sistem CBT dan Server yang akan digunakan nanti pada ujian utama dapat diakses secara lancar oleh setiap madrasah yang ikut dalam ujian nasional yang berbasisi komputer. 


Namun demikian, Gladi Bersih juga sangat bermanfaat bagi peyelenggara di tingkat satuan pendidikan. Proktor dan tehnisi akan dapat mengetahui kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan terjadi nanti ketika ujian utama dilaksnakan. Setidaknya, bagi proktor dan tehnisi Gladi Bersih ini dapat memberikan rasa percaya diri dalam mengemban tugas penyeleggaraan ujian nasional berbasisi komputer. Bahkan bagi sebagian petugas, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk mendisain aplikasi sederhana baik untuk ujian maupun belajar dalam rangka menyongsong gerakan belajar digital. 

SALAM PERPISAHAN BUAT GURU DAN SAHABAT

H.Mashur, BU Zul, Bu Budi
"Bukan Perpisahan yang aku tangisi,namun pertemuan yang aku sesali"  Itulah barangkali ungkapan yang tepat mengiringi perpisahan saudara-saudara kami yang sudah cukup lama berbaur, berbagi rasa suka dan duka. Adalah sosok Ibu Budi (Setiawati Budihartati) yang selama ini dikenal sangat dekat dengan siswa dan yang selalu siap dengan sgantang "penyampahnya" harus kami relakan untuk berpisah karena tugas. Tak kan ada lagi urap-urap, sambel goreng dan keke tuk kami nikmati . Sayonara Bu Budi, semoga keberbagian saudara selama ini menjadi sedekah dan tentu akan kami kenang selalu.


Suasana haru saat Perpisahan 
Sementara Ibu Zul, yang menampilkan sosok tidak banyak bicara, tentu kami sangat mendapat banyak ibrah yang pada kami (yang terlalu banyak ngomong). Semakin banyak kami ngomong nampak semakin banyak kekeliruan bahkan kebohongan yang terlontar, entah sengaja atau tidak. diam adalah emas memang pantas buat ibu. Semoga itu semua bisa menjadi inspirasi buat kami untuk banyak 'diam' dan bermuhasabah terhadap kekkurangan kami maisng-masing.

H.Mashur, yang kami kenal sudah berkali-kali ke Mekah, nampak dalam diri sahabat kami ini adalah sosok yang mapan secara ekonomi dan ikhlas dalam berbagi. Beliau adalah sosok yang barangkali boleh kami katakan istikomah. Istikomah dalam kebaikan, istikomah dalam ibadah.

Kamis, 06 Februari 2020

SALAM...SEMAN

Seman Wijaya, Penceramah Kocak


Dalam perspektif Islam, mengucapkan salam assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh --atau ringkasnya assalamu'alaikum-- artinya menyampaikan pesan damai, rasa hormat, dan doa.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh artinya "semoga keselamatan, keberkahan, dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT menyertai Anda/kalian".

Al-Quran menegaskan, selain doa, salam adalah penghormatan.

Tidak cukup 1 mik...
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah pengormatan itu dengan lebih baik daripadanya. Atau balaslah penghormatan itu (dengan yg serupa). Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas segala sesuatu" ( QS An-Nisaa' : 86)

"Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah "Salam sejahtera dari segala bencana " dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka (QS Al-Ahzab:44).

QS An-Nisa:86 mengingatkan kita, jika ada yang mengucapkan salam, maka jawablah dengan proporsional (seimbang) dan lebih baik lagi jika kita "lebihkan".

Semua tersenyum......berhasil
Misalnya, ada yang mengucapkan "Assalamu'alaikum", maka minimal kita jawab "Wa'alaikum salam", dan lebih baik lagi jika kita jawab "Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh" atau --dalam bahasa tulisan: "Wa'alaikum Salam Wr Wb."

Semakin lengkap ucapan salam kita, maka kian baik dan makin besar pahalanya.

Imran bin Hushain ra mengisahkan, ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw dengan mengucapkan " Assalamualaikum" Setelah itu, beliau berkata: " Sepuluh" (maksudnya, pahalanya 10). Kemudian ada yang datang lagi lainnya mengucapkan: "Assalamualaikum warahmatullahi". Beliau berkata : "Dua puluh"



Selang beberapa waktu kemudian, ada yang datang lagi dengan mengucapkan: "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh". Dan Rasulullah berkata: "Tiga puluh" ( HR. Daud dan Tirmidzi).

Keselamatan & Asma Allah
Salam merupakan salah satu akar kata ISLAM, yang artinya damai dan menebarkan kedamaian & keselamatan.

Salam juga termasuk nama indah Allah SWT (Asmaul Husna). Dari Ibnu Mas'ud ra, Rasulullah Saw bersabda:

"As-Salam termasuk salah satu asma Allah Ta'ala yang diletakkan Allah dibumi, maka sebarkanlah. Karena apabila orang muslim melewati sekelompok orang, lalu ia memberi salam kepada mereka, maka ia memiliki kelebihan satu derajat diatas mereka dengan mengingatkan salam kepada mereka. Jika mereka tidak menjawabnya, maka ia dijawab oleh yang lebih baik dari mereka (yakni para malaikat)" (HR. Al-Bazzar dan Baihaqi).

Karena salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah, kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ juga bisa berarti "Allah bersamamu" atau "engkau dalam penjagaan Allah" --sehingga keselamatan pun menyertaimu.


Sejarah Salam

Sejarah salam sama tuanya dengan sejarah umat manusia. Ucapan salam sudah ada sebelum Nabi Adam as diturunkan ke dunia.

Dari Abu Hurairah ra , Rasulullah Saw bersabda, "Allah telah menciptakan Nabi Adam as dengan bentuk yang panjang (tingginya) nya 60 dziro (+/- 30 m). Tatkala Nabi Adam as sudah tercipta, Allah berfirman: "Pergilah dan berilah ucapan salam kepada para malaikat yang duduk , dan perhatikan penghormatan apa yang mereka berikan kepadamu. Karena itu merupakan penghormatan kepadamu dan kepada anak cucumu (kelak)".

Lalu Nabi Adam as mengucapkan : "Assalamualaikum" dan para malaikat pun menjawab : "Assalamu'alaika wa rahmatullah". Kata warahmatullah yangg ditambahkan para malaikat berarti: "Semoga Allah memberi rahmat kepadamu" (HR. Muttafaqun 'Alaih).


Hukumnya Sunah
Hukum mengucapkan salam SUNAH, namun menjawabnya adalah WAJIB. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menebarkan salam antar sesama Muslim.

"Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah tali silaturahmi, dan shalatlah ketika orang-orang sedang tertidur nyenyak, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai" (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Salam ra).



"Ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Saw: “Islam bagaimana yang bagus?” Nabi Saw menjawab: “Engkau memberi makan ( kepada orang yang membutuhkan), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori dan Muslim).



“Apabila di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka hendaklah dia mengucapkan salam (lagi).” (HR. Abu Dawud).


Tata Cara Salam
"Orang yang naik kendaraan memberikan salam kepada orang yang berjalan kaki, sedangkan orang yang berjalan memberikan salam kepada orang yang duduk , dan yang sedikit jumlahnya memberikan salam kepada yang lebih banyak" (HR. Muttafaqun 'Alaih).

Islam melarang memberi salam Islam --ucapan Assalamu'alaikum-- kepada non-Muslim. Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada Yahudi dan Nashrani....” (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a.).


Mengucapkan salam kepada hadirin (orang banyak), yang terdiri dari Muslim dan Non-Muslim, tidak dilarang. Hati kita meniatkan salam Islam untuk sesama Muslim dan salam "Selamat Pagi" atau "Salam Sejahtera" untuk Muslim dan Non-Muslim.

Para ulama mendasarkan hal itu pada riwayat berikut ini:

"Nabi Saw mengendarai keledai yang di atasnya ada pelana bersulam beludru Fadaki, sementara Usamah bin Zaid membonceng di belakang beliau ketika hendak menjenguk Sa’ad bin ‘Ubadah di Bani Al Harits Al Khazraj, dan peristiwa ini terjadi sebelum perang Badar. Beliau kemudian berjalan melewati suatu majelis yang di dalam majelis tersebut bercampur antara kaum muslimin, orang-orang musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi. Dan di dalam majelis tersebut terdapat pula Abdullah bin Ubay bin Salul dan Abdullah bin Rawahah. Saat majlis itu dipenuhi kepulan debu hewan kendaraan, ‘Abdullah bin Ubay menutupi hidungnya dengan selendang sambil berkata, “Jangan mengepuli kami dengan debu.” Kemudian Nabi Saw mengucapkan salam pada mereka lalu berhenti dan turun, Nabi Saw mengajak mereka menuju Allah sambil membacakan Al-Qur’an kepada mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Di dalam hadits ini dijelaskan, mengucapkan salam kepada orang banyak yang terdiri dari orang muslim dan non-muslim itu tidak apa apa. Sedangkan yang tidak boleh adalah mengucapkan salam Islam kepada orang non-muslim.

Cara Menjawab Salam Non-Muslim

Jika orang non-Muslim mengucapkan salam dengan mengucapkan Assalamu'alaikum kepada kita, maka jawabannya adalah ucapan "Wa'alaikum".

"Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan wa’alaikum.” (HR. Bukhari  dan Muslim).

“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah Saw, lalu ia mengucapkan ‘as-saamu ‘alaik’ (celaka engkau).” Rasulullah Saw  lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah lantas bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah bersabda, “Jangan! Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’.” (HR. Bukhari).

Demikian ulasan tentang Arti Salam Islam - Assalamu'alaikum - dan Keutamaannya yang admin himpun dari berbagai sumber sahih dan terpercaya. Semoga bermanfaat! (www.risalahislam.com).*

"Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan wa’alaikum.” (HR. Bukhari  dan Muslim).

Rabu, 05 Februari 2020

ANTOLOGI PUISI "SENANDUNG SELAKSA" PANGERAN LANA


Jeruji Janji Seorang Guru
Karya Pangeran Lana
Pangeran Lana

Pada rasa mendalam, terkunci,
Ku aduk-aduk dalam balutan irama sukma
Beradu bersama selaksa kata yang tak sudah
Di situ aku menyemat, jeruji-jeruji janji,
Yang terkunci bersama angan, selembut sutra setulus nurani.
Pabila selaksa nurani berujar,
Jeruji janji seorang guru,
Mengabdi membangun negeri setulus hati,
Sementara di hadapan kami,
Tersaji irama anak-anak bangsa,
Dalam balutan budi pekerti yang melantur dan meluntur,
Tergerus zaman yang pongah.
Terkadang keluh kesah kami berkelabat,
Anak-anak bangsa saban hari,
Sekarang hanya mengumpat dan mencaci maki
Menggerutu, kami hanya menepuk dada.
Hati kecil kami menggelitik, diam menelisik tak bisa berkutik
Siapa sih yang salah?
Apakah kami sebagai guru, atau orang tua mereka
Atau tingkah zaman mileneal yang semakin menghantui,
Deras menjajal dan menjajah ruang hampa dari otak sebelah kiri, anak didik kami
Pada rasa yang mendalam,
Hanya asa yang diam, mengunci kami seorang diri,
Di situ kami mengabdi, untuk negeri, pasti.



Sampah itu
Karya Pangeran Lana

Sampah menjadi-jadi
Menumpuk-numpuk tak karuan
Di depan mata kita, di pinggir jalan
Di kiri perempatan lampu stopan Kediri
Semua diam membisu, berlalu begitu saja
Ada sampah di situ, menumpuk di situ
Manusia tak ada peduli
Semua berlalu, berlalu urusan kehidupnya
Angannya tak peduli, tak memperdulikan sampah itu
Sampah yang menjadi-jadi
Menumpuk-numpuk tak karuan
Di depan mata kita, di pinggir jalan


Drama berakhirnya pasar beras
Karya Pangeran Lana

Pasar beras hidupnya kini berakhir,
Setelah ditutup aparat 
Tak ada derai-derai air mata
Meninggalkan puing-puing problema sosial
Keserakahan Pjs (penjaja nafsu sahwat)
Dari kupu-kupu malam nian binal
Pada gubuk  bambu berderet dan berderat  tanpa sekat
Wanita Pjs (penjaja syahwat) mencari hidung belang, tak puas dari istri
Dari transaksi lima ribu sampai ratusan ribu
Pasar beras potret mu kini berakhir
Mengubur kelam dari kumuhnya kota
Mataram BERIMAN (Bersih,aman, nyaman dan religius)


Legenda Tanjung Menangis
 Karya Pangeran Lana
Terlahir sebagai putri raja (datu) Samawa, cantik jelita menawan hati
Segala kemauan selalu di turuti, tak berperi di hati
Sang putri raja, tumbuh menjadi gadis cantik jelita
Idaman para pangeran di berbagai penjuru negeri
menautkan hati, melamar  dan meminang pujaan hati

Pada suatu hari, sang Putri mengidap sakit
Sakit  aneh, tak tertahan-tahan, pedih dan perih tak berperi
dukun dan tabib berdatangan, silih berganti
tak mampu mengobati, putri berbaring tak berdaya

Tibalah saatnya, sang raja mengadakan sayembara
“Barang siapa yang mampu mengobati sang putri
Maka dialah yang akan menjadi putra mahkota”
Para dukun datang dari berbagai pelosok negeri
Tibalah kabar berita dari negeri Makasar

Tersebutlah Daeng Ujung Pandang, dukun tua renta, datang terbungkuk-bungkuk
Memohon patik baginda, mengobati putri idaman hati
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, akhirnya sang putri sembuh
Namun raja (datu) Samawa merasa masygul
Sang Putri merasa iba melihat kekecewaan  tergurat di wajah sang dukun
Sang dukun  beranjak pergi, Sang Putri hatinya luluh meluluh, tak kuasa memikul beban asmara
Pabila tiba di pelabuhan Sang putri mengejar Daeng Ujung Pandang
Ketika naik ke atas perahu,
Daeng Ujung Pandang berubah menjadi Pemuda tampan gagah perkasa,

BELAJAR JELANG UN

Cara Belajar Efektif Menghadapi Ujian Nasional

Ujian Nasional memang bukan lagi penentu utama kelulusan siswa dari sekolah menengah pertama ataupun menengah atas. Tapi, bukan berarti untuk menghadapinya tidak membutuhkan persiapan. Karena sukses Ujian Nasional tetap menjadi harapan kita semua.
Berikut beberapa tips cara belajar efektif sebagai persiapan guna menghadapi Ujian Nasional (UN).
  • Pahami  pokok bahasan dari rangkuman materi.
  • Buat catatan ringkas dari materi yang sudah dipelajari. Kita bisa menggunakan teknik mindmap dengan tulisan, gambar, atau warna yang menarik untuk membantu kita dalam memahami materi tersebut.
  • Kenali kata-kata kunci. Ini penting agar kita bisa memahami materi sekaligus mengingatnya. Kita bisa menggunakan singkatan-singkatan yang mudah diingat.
  • Latih kemampuan menyelesaikan soal. Untuk mengukur kemampuan, kita bisa melatihnya dengan cara mengerjakan soal-soal. Dengan belajar mengerjakan soal ujian yang pernah diujikan, kita akan terbiasa dengan pola-pola soal yang keluar. Setelah selesai mengerjakan, kita bisa mencocokkannya dengan kunci jawaban, dan bisa kembali mengevaluasi serta meningkatkan kemampuan di soal-soal yang jawabannya masih salah.
  • Berlatih mengerjakan soal prediksi UN. Setelah kita berlatih mengerjakan latihan-latihan soal terdahulu, kini saatnya kita berlatih mengondisikan suasana belajar seolah-olah tengah mengerjakan soal UN yang sesungguhnya. Beri waktu sesuai durasi waktu UN yang sesungguhnya. Setelah selesai, kita bisa melihat hasilnya dan mengevaluasinya.
Itulah beberapa cara belajar efektif untuk menghadapi Ujian Nasional. Kita bisa menggunakan buku-buku persiapan Ujian Nasional dari Penerbit Erlangga sebagai teman yang cocok untuk mendampingi kita dalam persiapan menghadapi Ujian Nasional. (https://erlangga.co.id/pendidikan/9286-cara-belajar-efektif-menghadapi-ujian-nasional.html)

Squad, Ujian Nasional sudah di depan mata. Persiapan apa saja yang sudah kamu lakukan untuk menghadapinya? Mempelajari semua materi yang dipelajari sejak kamu duduk di kelas 1 hingga kelas 3 tentu bukan hal mudah, apalagi jika harus menghafal konsepnya di luar kepala. Nah, jangan khawatir! Ruangguru akan memberikan tips belajar ampuh dalam menghadapi Ujian Nasional. Baca terus ya!
1. Memahami kisi-kisi Ujian Nasional
Mengingat Ujian Nasional yang tinggal sebentar lagi, sepertinya tidak efektif jika kamu harus membaca seluruh materi di semua buku yang pernah dipelajari di sekolah. Sebaiknya, kamu pahami standar kompetensi lulusan (SKL) untuk memudahkan proses belajar dan mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari. Kamu bisa mendapatkan kisi-kisi Ujian Nasional 2018 ini di website resmi BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
2. Berlatih soal-soal Ujian Nasional tahun sebelumnya
Squad, kalian pasti tahu 'kan pepatah “bisa karena terbiasa”. Percuma saja jika kamu hanya membaca atau menghafal materi tanpa membiasakan diri mengerjakan soal. Biasakan untuk langsung mengerjakan soal latihan begitu selesai mempelajari materi. Dengan begitu, kamu bisa langsung mengukur pemahamanmu. Jika belum bisa menjawab soal-soal tersebut, berarti kamu belum siap untuk menghadapi ujian. Apalagi sekarang ini sudah makin banyak contoh-contoh soal UN yang mudah didapat, tidak hanya di toko buku tetapi juga internet. Cobalah untuk mengerjakan berbagai tipe soal, agar saat UN nanti kamu dapat mengerjakannya dengan lancar dan tidak kebingungan lagi.
3. Membuat ringkasan
Salah satu cara belajar yang sudah terkenal ampuh adalah dengan membuat ringkasan atau jembatan keledai. Kalau hanya belajar dari buku cetak dan catatan guru saat mengajar saja, bisa-bisa kamu akan kesulitan jika harus mengerjakan soal yang menguji daya analisa dan pemahaman konsep yang mendalam. Nah, untuk mengerti konsep dengan menyeluruh kamu dapat mencoba membuat mind-mapping atau ringkasan. Apalagi jika ringkasan ditambahkan dengan gambar visual, diagram, tabel, atau kategorisasi warna yang berlainan. Hal ini dapat membantu otak mencerna informasi dengan lebih mudah.
4. Mengikuti semua program belajar di sekolah
Biasanya saat mendekati waktu Ujian Nasional, sekolah akan memberikan berbagai program belajar yang harus diikuti oleh para murid tingkat akhir. Program-program belajar tersebut seperti try out, bimbingan belajar seusai sekolah, dan lain sebagainya. Sebaiknya kamu memanfaatkan semua program yang disediakan oleh sekolah ini semaksimal mungkin. Dengan begitu, kamu akan semakin terbiasa mengerjakan soal sebelum menghadapi tes aslinya. Program belajar apa saja yang kamu ikuti di sekolah, Squad?
5. Ikut dalam belajar kelompok
Mungkin tidak semua orang cocok belajar dengan teman sekelompok, tetapi ada beberapa kelebihan yang bisa kamu dapatkan dengan belajar berkelompok, lho, Squad. Dengan cara belajar seperti ini, kamu dapat saling berbagi pengetahuan dalam memecahkan soal-soal sulit bersama teman-teman yang lain. Selain itu, sesama teman juga dapat saling mendukung dan menyemangati. Namun, kamu harus ingat ya tujuan utamanya, yaitu belajar bukan hanya nongkrong.
6. Buat jadwal belajar rutin
Salah satu tips belajar untuk UN adalah dengan tidak mempelajari keseluruhan materi, melainkan me-review kembali materi-materi yang akan diujikan. Tentu saja, selama ini kamu sudah terbiasa dengan belajar atau menghafal materi-materi ujian 'kan Squad? Sekarang cobalah untuk membuat jadwal belajar yang lebih baik dengan memberikan alokasi waktu yang lebih untuk pelajaran yang dianggap sulit. Tidak perlu lama-lama yang penting kamu bisa belajar dengan efektif dan konsisten dengan jadwal yang sudah dibuat.
7. Menjaga kesehatan
Selain terus belajar dan berlatih soal-soal ujian, hal penting lain yang harus kamu lakukan adalah menjaga kesehatan. Menjelang ujian yang semakin dekat tentu kamu akan dihadapkan dengan lebih banyak kegiatan belajar, baik itu belajar di sekolah, try out, hingga belajar tambahan di luar sekolah. Kalau sakit, bagaimana caranya kamu dapat belajar dengan baik? Apalagi jika di hari H ujian kamu malah tidak bisa mengikuti ujian karena jatuh sakit, padahal kamu sudah berjuang belajar selama ini. Maka, jagalah terus kesehatanmu dengan menjaga pola makan, tidur teratur, dan minum vitamin untuk daya tahan tubuh.
Usaha yang maksimal pasti tidak akan mengkhianati hasilnya, Squad. Jika kamu sudah belajar dengan maksimal, pasti hasilnya juga akan memuaskan. Yuk, mantapkan persiapanmu menghadapi Ujian Nasional dengan menggunakan ruangbelajar. Asah pemahaman materi dengan menonton video belajar animasi, ukur kemampuan belajar dengan mengerjakan soal latihan, dan review kembali materi sulit dengan rangkuman berupa infografis. Berlangganan sekarang dan rasakan #BelajarJadiMudah.

Minggu, 02 Februari 2020

SENIN,3 FEBRUARI, APEL PARIPURNA

Tim Pengerek Bendera (PASKIB)
Sudah menjadi agenda rutin bahwa setiap Hari Senin awal bulan dilaksanakan Apel Paripurna. Biasanya yang bertugas adalah dari pengurus OSIM dan dari tim PASKIB dan kepala madarasah sebagai pembina upacara.

Guru Pada Apel Paripurna
Pada Apel Paripurna kali ini, ketua OSIM, (Idfyana) bertugas menjadi pemimipin regu pengerek bendera bersama tim PASKIB. Mulai dari tempatnya menuju ke tiang bendera, dengan seragam putih-biru, tim pengerek tampak sangat rapi dan serentak. Hal ini didukung oleh ketegasan pemimipin dalam memberi aba-aba dengan suara yang tegas dan lantang. Disamping itu juga, semua ini adalah hasil latihan yang serius dari tim PASKIB dengan pelatih yang sudah profesional.
OSIM Bertugas membaca teks UUD 45
Kep.Madrasah ,Pembina Upacara
 Selain petugas pengerek bendera yang rapi, petugas lain, pembaca teks Pembukaan UUD 45, dan Janji Siswa juga berasal dari pengurus OSIM. Dengan pakaian almamater (jaket coklat tua) nampak lebih berwibawa dan formal dalam melaksanakan tugasnya. 

Dalam sambutannya, Kepala Madrasah selaku pembina upacara, menyampaikan penghargaan kepada petugas yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam himbauannya, juga beliau menekankan kepada semua unit kegiatan ekskul untuk terus berbenah dan mengintensifkan latihan agar mendapatkan hasil yang menyenangkan. Menurutnya dengan aktif dalam salah satu kegiatan ekskul akan menjadi modal bagi siswa untuk masuk ke sekolah atau madarasah yang favorit.

Khusus kepada siswa kelas 9, beliau berpesan untuk menambah volume belajar melalui kegiatan kelompok belajar, les tambahan dan lainnya. Dari kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan siswa akan mendapatkan lebih banyak hasanah pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam menjawab soa-soal ujian nasional.