Rabu, 23 Maret 2016
Minggu, 20 Maret 2016
ADAB MENUNTUT ILMU
Bismillahi wabihamdihi.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Saudaraku kaum muslimin dan para pencinta ilmu dimana saja berada ....
semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua amin ...
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan tentang Islam, termasuk di dalamnya masalah adab. Seorang penuntut ilmu harus menghiasi dirinya dengan adab dan akhlak mulia. Dia harus mengamalkan ilmunya dengan menerapkan akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun kepada orang lain.
Berikut diantara adab-adab yang selayaknya diperhatikan ketika seseorang menuntut ilmu syar’i,
Orang yang menuntut ilmu bukan karena mengharap wajah Allah termasuk orang yang pertama kali dipanaskan api neraka untuknya. Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk selalu memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan berlindung kepadaNya dari ilmu yang tidak bermanfaat, karena banyak kaum Muslimin yang justru mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat, seperti mempelajari ilmu filsafat, ilmu kalam ilmu hukum sekuler, dan lainnya.
Imam Mujahid mengatakan,
لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْىٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٌ
“Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong” (HR. Bukhari secara muallaq)
“Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengar perkataanku, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya, dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih faham daripadanya…” (HR. At-Tirmidzi).
Dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah Ta’ala agar Dia memberikan cahaya pada wajah orang-orang yang mendengar, memahami, menghafal, dan mengamalkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka kita pun diperintahkan untuk menghafal pelajaran-pelajaran yang bersumber dari Al-Quran dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, kemudian ia melupakan dirinya (tidak mengamalkan ilmunya) adalah seperti lampu (lilin) yang menerangi manusia, namun membakar dirinya sendiri.” (HR Ath-Thabrani)
Hal yang harus diperhatikan oleh penuntut ilmu, apabila dakwah mengajak manusia ke jalan Allah merupakan kedudukan yang mulia dan utama bagi seorang hamba, maka hal itu tidak akan terlaksana kecuali dengan ilmu dan akhlaqu karimah. Dengan keduanya, seorang dapat berdakwah. Bahkan demi sempurnannya dakwah, ilmu itu harus dicapai sampai batas usaha yang maksimal. Berikut syarat yang harus dipenuhi bagi para da'i :
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Saudaraku kaum muslimin dan para pencinta ilmu dimana saja berada ....
semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua amin ...
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan tentang Islam, termasuk di dalamnya masalah adab. Seorang penuntut ilmu harus menghiasi dirinya dengan adab dan akhlak mulia. Dia harus mengamalkan ilmunya dengan menerapkan akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun kepada orang lain.
Berikut diantara adab-adab yang selayaknya diperhatikan ketika seseorang menuntut ilmu syar’i,
Pertama, Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu
Dalam menuntut ilmu kita harus ikhlas karena Allah Ta’ala dan seseorang tidak akan mendapat ilmu yang bermanfaat jika ia tidak ikhlas karena Allah. “Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah hanya kepada Allah dengan memurnikan ketaatan hanya kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan memurnikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah:5)Orang yang menuntut ilmu bukan karena mengharap wajah Allah termasuk orang yang pertama kali dipanaskan api neraka untuknya. Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Kedua, Rajin berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon ilmu yang bermanfaat
Hendaknya setiap penuntut ilmu senantiasa memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan memohon pertolongan kepadaNya dalam mencari ilmu serta selalu merasa butuh kepadaNya.Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk selalu memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan berlindung kepadaNya dari ilmu yang tidak bermanfaat, karena banyak kaum Muslimin yang justru mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat, seperti mempelajari ilmu filsafat, ilmu kalam ilmu hukum sekuler, dan lainnya.
Ketiga, Bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu merasa haus ilmu
Dalam menuntut ilmu syar’i diperlukan kesungguhan. Tidak layak para
penuntut ilmu bermalas-malasan dalam mencarinya. Kita akan mendapatkan
ilmu yang bermanfaat dengan izin Allah apabila kita bersungguh-sungguh
dalam menuntutnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam barsabda, “ Dua
orang yang rakus yang tidak pernah kenyang: yaitu (1) orang yang rakus
terhdap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan (2) orang yang rakus
terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya.” (HR. Al-Baihaqi)Keempat, Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta’ala
Seseorang terhalang dari ilmu yang bermanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Sesungguhnya dosa dan maksiat dapat menghalangi ilmu yang bermanfaat, bahkan dapat mematikan hati, merusak kehidupan dan mendatangkan siksa Allah Ta’ala.Kelima, Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu
Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak akan mendapatkan ilmu selama kedua sifat itu masih ada dalam dirinya.Imam Mujahid mengatakan,
لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْىٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٌ
“Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong” (HR. Bukhari secara muallaq)
Keenam, Mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru
Allah Ta’ala berfirman, “… sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hambaKu, (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Az-Zumar: 17-18)Ketujuh, Diam ketika pelajaran disampaikan
Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar’i tidak boleh berbicara yang tidak bermanfaat, tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungannya dengan ilmu syar’i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol. Allah Ta’ala berfirman, “dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raaf: 204)Kedelapan, Berusaha memahami ilmu syar’i yang disampaikan
Kiat memahami pelajaran yang disampaikan: mencari tempat duduk yang tepat di hadaapan guru, memperhatikan penjelasan guru dan bacaan murid yang berpengalama. Bersungguh-sungguh untuk mengikat (mencatat) faedah-faedah pelajaran, tidak banyak bertanya saat pelajaran disampaikan, tidak membaca satu kitab kepada banyak guru pada waktu yang sama, mengulang pelajaran setelah kajian selesai dan bersungguh-sungguh mengamalkan ilmu yang telah dipelajari.Kesembilan, Menghafalkan ilmu syar’i yang disampaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengar perkataanku, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya, dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih faham daripadanya…” (HR. At-Tirmidzi).
Dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah Ta’ala agar Dia memberikan cahaya pada wajah orang-orang yang mendengar, memahami, menghafal, dan mengamalkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka kita pun diperintahkan untuk menghafal pelajaran-pelajaran yang bersumber dari Al-Quran dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kesepuluh, Mengikat ilmu atau pelajaran dengan tulisan
Ketika belajar, seorang penuntut ilmu harus mencatat pelajaran, poin-poin penting, fawaa-id (faedah dan manfaat) dari ayat, hadits dan perkataan para sahabat serta ulama, atau berbagai dalil bagi suatu permasalahan yang dibawa kan oleh syaikh atau gurunya. Agar ilmu yang disampaikannya tidak hilang dan terus tertancap dalam ingatannya setiap kali ia mengulangi pelajarannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ikatlah ilmu dengan tulisan” (HR. Ibnu ‘Abdil Barr)Kesebelas, Mengamalkan ilmu syar’i yang telah dipelajari
Menuntut ilmu syar’i bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai pengantar kepada tujuan yang agung, yaitu adanya rasa takut kepada Allah, merasa diawasi oleh-Nya, taqwa kepada-Nya, dan mengamalkan tuntutan dari ilmu tersebut. Dengan demikian, barang siapa saja yang menuntut ilmu bukan untuk diamalkan, niscaya ia diharamkan dari keberkahan ilmu, kemuliaan, dan ganjaran pahalanya yang besar.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, kemudian ia melupakan dirinya (tidak mengamalkan ilmunya) adalah seperti lampu (lilin) yang menerangi manusia, namun membakar dirinya sendiri.” (HR Ath-Thabrani)
Kedua belas, Berusaha mendakwahkan ilmu
Objek dakwah yang paling utama adalah keluarga dan kerabat kita, Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim: 6).Hal yang harus diperhatikan oleh penuntut ilmu, apabila dakwah mengajak manusia ke jalan Allah merupakan kedudukan yang mulia dan utama bagi seorang hamba, maka hal itu tidak akan terlaksana kecuali dengan ilmu dan akhlaqu karimah. Dengan keduanya, seorang dapat berdakwah. Bahkan demi sempurnannya dakwah, ilmu itu harus dicapai sampai batas usaha yang maksimal. Berikut syarat yang harus dipenuhi bagi para da'i :
- Aqidah yang benar, seorang yang berdakwah harus meyakini kebenaran ‘aqidah Salaf tentang Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah, Asma’ dan Shifat, serta semua yang berkaitan dengan masalah ‘aqidah dan iman.
- Manhajnya benar, memahami Al-quran dan As-sunnah sesuai dengan pemahaman Salafush Shalih.
- Beramal dengan benar, semata-mata ikhlas karena Allah dan ittiba’ (mengikuti) contoh dan suri tauladan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ( Makrip,S.PdI )
Sabtu, 19 Maret 2016
MTsN KEDIRI SIAP SONGSONG TIBANYA UAMBN DAN UN 2016 DAN AKREDITASI
اَفْشُواالسَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Artinya : Tebarkan salam kepada orang yang kamu kenal ataupun tidak kamu kenal ( Al hadits ). Dalam hadits lain yang berbicara tentang masalah senyum Rasulullah saw bersabda :
Makrip.Humas.
تَبَسُّمُكَ عَلَى وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ
Artinya : " Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah. " Makrip.Humas.
Rabu, 16 Maret 2016
Tips Suskes UN (Ujian Nasional) 2016
UN (Ujian Nasional) tahun pelajaran 2015/2016 akan menggunakan irisan
bahan pelajaran antara Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013.
Materi-materi masuk dan menjadi bahan ujian hanyalah materi pelajaran
yang telah dipelajari oleh semua siswa berdasarkan irisan Kurikulum 2006
dengan Kurikulum 2013 tersebut.
Selain itu, format kisi-kisi UN 2016 ini pun berbeda dengan format kisi-kisi UN tahun 2015 atau tahun sebelumnya karena memuat level kognitif. Jadi sangat penting bagi kamu untuk mendownload kisi-kisi yang telah dipublikasikan oleh pemerintah atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Kisi-kisi UN untuk semua jenjang tentang diterbitkan oleh BSNP pada akhir Desember 2015 lalu.
Baiklah, berikut beberapa tips agar kamu sukses dalam UN 2016 mendatang:
Selain itu, format kisi-kisi UN 2016 ini pun berbeda dengan format kisi-kisi UN tahun 2015 atau tahun sebelumnya karena memuat level kognitif. Jadi sangat penting bagi kamu untuk mendownload kisi-kisi yang telah dipublikasikan oleh pemerintah atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Kisi-kisi UN untuk semua jenjang tentang diterbitkan oleh BSNP pada akhir Desember 2015 lalu.
Baiklah, berikut beberapa tips agar kamu sukses dalam UN 2016 mendatang:
- Miliki segera kisi-kisi UN 2016 sesuai dengan jenjang pendidikanmu (SMP, SMA/MA, SMK, Program Paket B, atau Program Paket C). Download kisi-kisi tersebut melalui link yang diberikan di atas.
- Pelajari dan pahami maksud dari kisi-kisi UN 2016. Kamu boleh bertanya kepada gurumu, jika tidak memahaminya dengan baik.
- Kumpulkan bahan-bahan untuk belajar mulai dari sekarang. Kumpulkan buku-buku yang diperlukan, contoh-contoh latihan soal Un, dan sejenisnya untuk bahan belajarmu.
- Atur waktumu sedemikian rupa sehingga kamu dapat menyisihkan waktu untuk belajar materi UN 2016, tanpa mengesampingkan waktu belajar untuk mata pelajaran lain, tugas-tugas dan PR rutin, dan waktu bermain atau bersantaimu.
- Jangan sekali-kali menunda belajar dan mengumpulkan bahan sehingga semuanya menjadi berlarut-larut. Ingatlah bahwa waktu adalah sumber daya terbatas yang kamu miliki. Untuk SMA/MA/SMK masih ada waktu sekitar 4 bulan lagi untuk mempersiapkan diri mengikuti UN 2016, sementara untuk tingkat SMP/MTs masih ada waktu 5 bulan lagi. Walaupun demikian, tanpa terasa waktu akan terus berkurang dan kamu harus membagi-bagi waktu yang tersedia itu untuk mempelajari kembali semua materi Ujian Nasional 2016 yang bejibun itu.
- Percayalah bahwa semua orang akan mampu menghadapi UN 2016 dengan baik, asalkan berusaha sungguh-sungguh. Belajar sepenuh hati, berdoa, dan tetap disiplin menjalankan agenda belajarmu.
- Dengan rasa percaya diri yang kamu miliki, kamu harus berjuang untuk masa depanmu. Walaun UN 2016 tidak menentukan kelulusan dan dapat diulang pada tahun berikutnya bila kamu tidak puas dengan nilai yang diperoleh, akan tetapi, lebih baik kamu mulai dari sekarang untuk mempersiapkan diri. Sangat penting agar kamu tidak punya niat untuk curang, culas, mencontek, membeli paket kunci jawaban dan sebagainya yang selalu menjadi isu negatif selama pelaksanaan UN beberapa tahun belakangan. Percayalah bahwa nilai UN yang murni hasil kemampuan kamu dalam belajar jauh lebih baik daripada nilai yang diperoleh dengan cara-cara tidak baik.
- Kamu punya kebiasaan yang tidak produktif dan tidak penting dan menghabiskan banyak waktu untuk itu? Bingung? Gini, jangan terlalu banyak nonton acara TV yang tidak bermutu, macam sinetron alay, atau kartun. Boleh sih nonton beberapa, tapi pilih yang paling kamu suka saja dan bagus. Jangan melulu duduk di depan TV atau online hampir berjam-jam di media online. Belajarlah mengurangi kebiasaan tidak produktif ini, lalu gantilah dengan belajar atau membaca buku. Intinya perbanyak durasi belajarmu dari biasa, dan kurangi durasi kebiasaan atau kegiatan yang kurang bermanfaat. Ini untuk masa depan kamu juga.
- Kalau sedang belajar, buat catatan tentang apa yang telah kamu pelajari. Walapun bentuknya hanya coretan-coretan kecil di kertas-kertas bekas. Kumpulkan saja, lalu bendel jadi bagian-bagian (jilid) berdasarkan pokok bahasan atau mata pelajaran.
- Buat matriks (tabel) berdasarkan kisi-kisi UN 2016 untuk menandai materi-materi yang telah dipelajari, akan dipelajari dan sedang dipelajari.
- Jika kamu punya teman yang menurut kamu cocok untuk diajak belajar bersama, maka bentuklah sebuah kelompok belajar. Tapi ingat ini adalah kelompok belajar, bukan kelompok untuk ngrumpi atau bermain-main dan arah belajarmu justru menjadi tak jelas dan tak tertarget. Pandai-pandailah memilih kawan untuk kebaikanmu sendiri.
- Jagalah selalu kesehatan, walaupun kamu menambah jam belajar, itu bukan berarti kamu harus mengurangi waktu istirahat. Yang harus dikurangi itu adalah waktu yang digunakan untuk kegiatan yang tidak produktif seperti jalan-jalan, nonton TV, facebookan, atau BBM-an.
- Pelajari materi UN 2016 secara mandiri, jika kesulitan, tanyakan pada guru saat belajar di sekolah, atau boleh juga jika kamu mengikuti les dan bimbingan belajar, tanyakan pada pengajarnya.
SENI BUDAYA, SIAP BERKARYA...
Assalamu'alaikum wr.wb.
Salah satu diantara mata pelajaran yang mengedepankan metode praktik di MTsN Kediri yaitu mata pelajaran seni budaya yang diampu oleh Ustazah Siti Marfu'ah,S.Ag.
Penulis melihat secara langsung saat mengambil gambar anak-anak yang belajar seni budaya,mereka sangat senang dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Itu artinya pelajaran seni budaya sangat mereka minati.
Anak-anakku sekalian Al hamdulillah ... kita telah menyelesaikan tugas kita membuat lukisan di piring plastik
Selasa, 15 Maret 2016
SISWA MTsN BERTA'ZIAH DENGAN MEMBACA SURAT YASIN DAN TAHLILAN
Jumat, 11 Maret 2016
KISAH TAULADAN NABI MUHAMMAD SAW
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang
pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia
selalu berkata “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia
itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan
dipengaruhinya”. Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa
makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan
yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar
tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga
menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang
yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, “anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”. “Apakah Itu?”, tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “siapakah kamu ?”. Abubakar r.a menjawab, “aku orang yang biasa”. “Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, “anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”. “Apakah Itu?”, tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “siapakah kamu ?”. Abubakar r.a menjawab, “aku orang yang biasa”. “Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
Kamis, 03 Maret 2016
MTs. N. KEDIRI PUNYA INTERNET
Kini MTs.Negeri Kediri selangkah lebih maju. Mulai bulan Maret 2016 telah memiliki sambungan internet gratis untuk guru, pegawai, dan siswa. Masing-masing guru dan pegawai memiliki akun tersendiri yang hanya bisa diakses oleh yang bersangkutan saja. Sementara siswa bisa menggunakan sambungan wifi melalui penggunaan username guru dengan ijin guru yang bersangkutan.
Diharapkan sarana ini akan memberi manfaat yang lebih guna mengakses informasi yang lebih banyak dan beragam. Bagi guru tentu akan bermanfaat untuk mencari slide, video, bahan ajar, atau bahkan link-link yng menyediakan layanan khusus untuk proses pemebelajaran masing-masing mata pelajaran. Bagi pegawai TU fasilitas ini akan memudahkan dalam mengirim data kepegawaian, laporan keuangan, dan yang terpenting akan sangat membantu operator madrasah untuk mengakses layanan SIMPATIKA dan layanan lainnya yang berbasis internet.
Rabu, 02 Maret 2016
MTS.N.KEDIRI USAI DIGELAR PRA UN
Langganan:
Postingan (Atom)