TB

<< MTs. NEGERI 2 LOMBOK BARAT >> << ISLAMI, UNGGUL, DAN TERAMPIL >>

Jumat, 28 Desember 2018

APLIKASI RAPOR DIGITAL (ARD)

Mulai Semester pertama tahun ajaran 2018/2019, Kementerian Agama, melalui direktorat pendidikan islam telah mengeluarkan kebijakan ARD sebagai bentuk laporan hasil belajar siswa selama 1 semester. Laporan Hasil Belajar ini dirancang dalam bentuk raport digital, yang sejatinya nanti akan bisa diaksese oleh siswa dan orang tua siswa secara online menggunakan username dan password yang telah diterbitkan oleh pihak madrasah.

Sebagai bentuk laporan yang baru, guru masih mengalami beberapa kendala dalam pengerjaannya. Pertama, guru harus menginput semua data hasil Penilaian Harian (PH) untuk setiap kali ulangan harian sekaligur menginput nilai hasil remedi jikan siswa pada ulangan harian tersebut belum mencapai batas ketuntasan yaitu KKM. Dengan kata lain,

Selasa, 04 Desember 2018

OPINI


MOMENTUM MAULID ,KEBANGKITAN AKHLAK
Oleh : H.ABDUL AZIS FARADI,M.Pd.
H.Abdul Azis Faradi,M.Pd.

Nabi Muhammad,SAW lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabi'ul Awal, tahun gajah ('am al-fil). Bahwa. Ia lahir dari seorang ibu bernama Sayyidah Aminah dan ayahnya Abdullah. Namun, sang ayah meninggal dunia saat Nabi Muhammad.SAW masih ada dalam kandungan Menurut hadits riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas, Rasulullah dilahirkan pada malam yang tenang:

“Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awwal, Tahun Gajah.” (Imam Ibnu Hisyam, juz 1, hlm 183).

Sebelum Muhammad dilahirkan, perasaan Aminah begitu tenang dan damai, terutama 12 hari sebelum kelahiran.Aminah juga mengalami beberapa kejadian mengagumkan jelang kelahiran Rasul.
Pertama pada malam tanggal pertama Rabi’ul Awwal, Aminah mendapatkan kedamaian dan ketenteraman dari Allah,SWT sehingga merasa begitu tenang dan damai Kedua. malam tanggal kedua, Aminah menerima seruan berita dari Allah.SWT bahwa ia akan segera mendapatkan anugerah yang agung dan mulia. Malam ketiga, Aminah kembali menerima pesan dari Allah SWT bahwa ia sebentar lagi akan melahirkan nabi paling agung dan mulia, Nabi Muhammad SAW . Malam keempat, suara dzikir malaikat terdengar jelas sampai ke telinga Aminah .Malam kelima, Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Ibrahim.as.

Dalam mimpi itu, Ibrahim meminta Aminah untuk bergembira karena akan melahirkan nabi pemilik kemuliaan. “Bahagialah engkau, wahai Aminah dengan lahirnya Nabi yang agung ini, Nabi pemilik cahaya yang terang benderang, Nabi pemilik keutamaan, Nabi pemilik kemuliaan, dan Nabi pemilik segala bentuk pujian,” kata Nabi Ibrahim kepada Aminah. Malam keenam, Aminah melihat cahaya memenuhi sudut-sudut alam semesta, hingga tidak ada kegelapan. Pada malam ketujuh, Aminah melihat malaikat berbondong-bondong mendatangi rumahnya. Mereka menyampaikan kabar gembira bahwa waktu kelahiran Rasulullah semakin dekat.. Malam kedelapan, Aminah mendengar berita yang menyerukan kepada seluruh penghuni alam, untuk berbagi karena kelahiran Rasulullah semakin dekat. Di malam kesembilan, Aminah merasakan ketenangan dan kedamaian, sehingga tidak merasa sedih sedikit pun Malam kesepuluh, Aminah melihat tanah Mina dan Khaif bergembira menyambut kelahiran Muhammad.SAW.. Malam ke-11, Aminah melihat seluruh penghuni langit begitu senang menyambut detik-detik kelahiran sang Rasulullah ,SAW. Malam ke-12, Aminah yang ada di rumah melihat langit begitu cerah.

Awalnya ia menangis tersedu-sedu karena sendirian di rumah. Saat itu, Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, sedang bermunajat di Ka’bah. Namun saat proses persalinan tiba, Allah.swt mengutus empat wanita utama untuk menemani Aminah selama proses melahirkan. Mereka adalah Hawa istri Nabi Adam, Sarah istri Nabi Ibrahim,as dan Asiyah binti Muzahim, dan Maryam binti Imran ibunda Nabi Isa.

Dalam kitab tersebut juga disebutkan bahwa bumi bergetar hebat dan seluruh langit dipenuhi cahaya terang setelah Rasulullah dilahirkan. Istana Kisra berguncang dahsyat sehingga menyebabkan 14 balkonnya roboh. Api abadi yang disembah oleh umat Majusi juga diriwayatkan padam.

Islam di berbagai penjuru dunia sangat bersuka cita setiap kali tibanya bulan Rabiul Awal atau lazim juga disebut sebagai bulan “maulid”. Dalam kalender Hijriyah, maulid diperingati mulai Rabiul Awal, Rabiul Akhir, hingga Jumadil Awal (tiga bulan). Lazimnya sebuah kelahiran sudah tentu diperingati pada bulan bersangkutan. Namun tidak demikian dengan peringatan kelahiran Nabi saw. Masing-masing orang tentu punya kesibukan sehingga peringatan maulid, bisa saja dibuat tidak harus dalam satu hari. Demikian pula prosesi pelaksanaannya, tentu berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Namun sebagai bentuk kecintaan kita terhadap junjungan alam Rasulullah saw, sudah selayaknya kita bersyukur pada hari kelahiran beliau tersebut. Terlebih lagi kelahiran penghulu para Nabi ini menjadi rahmat bagi sekalian alam (QS. al-Anbiya: 107). Karena dengan risalah yang dibawanya, Rasulullah saw telah mampu mengubah tatanan kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Dari zaman jahiliyah dan penyembah berhala, menjadi era yang penuh dengan sinar kebaikan yang seperti kita nikmati sekarang ini. Karena berkat perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammad saw tersebut, kita mengenal Islam hari ini. Ayat di atas secara spesifik menjelaskan, bahwa Allah Swt telah mengutus seorang Nabi Muhammad untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Rahmat yang dimaksud di sini, bukan hanya terhadap sebuah bangsa dan golongan saja. Karena lafaz al’alamin menunjukkan pengertian yang mutlak dan umum bagi seluruh bangsa di dunia. Walaupun Nabi lahir di jazirah Arab, namun risalah yang dibawanya bukan hanya diperuntukkan bagi penduduk Mekkah atau Arab Saudi, kota dan negara di mana Nabi dilahirkan. Justru beliau diutus oleh Allah bagi semua makhluk yang ada di muka bumi ini.

Merayakan maulid Nabi Muhammad,saw juga merupakan seorang Rasul yang paling banyak mendapat fadlail (keutamaan) dan keistimewaaan. Karena dengan kehadiran Nabi Muhammad, beliau berhasil mereformasi umat manusia yang sebelumnya hidup dalam keterpurukan moral dan akhlak, kembali menemukan cahaya yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Bermula dari bulan kelahiran Nabi Muhammad ini pula kaum muslimin di berbagai daerah di Indonesia, bahkan sebagian besar negara-negara muslim merayakan maulid dengan tradisinya masing-masing.

Sejumlah negara Islam, saat memasuki bulan Rabiul Awal ditetapkan sebagai hari libur nasional, sebagai bentuk rasa syukur dan memuliakan hari lahirnya Nabi Muhammad saw. Seperti yang terdapat di negara-negara kawasan Teluk, mereka memperingati maulid Nabi Muhammad saw dengan menetapkan hari libur selama beberapa hari.

Di Oman, misalnya, Departemen Tenaga Kerja mengumumkan hari libur panjang selama lima hari untuk Hari Kelahiran Nabi SAW dan menjadikannya sebagai Hari Nasional. Pejabat Oman menyatakan, hari libur akan dimulai Selasa (20/11/2018) hingga Kamis (22/11/2018). Sementara, Jumat dan Sabtu memang merupakan hari libur akhir pekan di negara-negara Teluk. Selanjutnya, kerja akan dimulai kembali pada Ahad (25/11/2018). Ahad merupakan hari kerja di sana. (baca Republika, 12/11/2018).

Emirat Arab (UEA) juga mengumumkan hari libur nasional dalam rangka memperingati maulid Nabi. Kabinet UEA menyatakan hari libur maulid bagi semua pegawai kementerian dan entitas federal (pegawai negeri) secara resmi jatuh pada Ahad (18/11/2018). Awalnya, Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal dari Pemerintah Dubai menetapkan 20 November 2018 sebagai hari libur maulid Nabi. Tapi kemudian diubah dengan menetapkan hari libur lebih cepat. Dengan demikian, pekerja sektor publik di UEA libur panjang selama tiga hari dan kerja normal kembali pada Senin

Indonesia sendiri juga menetapkan satu hari libur nasional, pada setiap 12 Rabiul Awal (20 November 2018), yang merupakan rutinitas ritual tahunan bagi umat Islam untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Berangkat dari kekhasan atau tradisi di setiap negara tersebut, jelaslah bahwa memperingati kelahiran Nabi, dimaksudkan sebagai sesuatu yang perlu dilestarikan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Selain itu juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat muslim. Karena dengan memperingati maulid Nabi ini, berarti kita telah menjaga dan merawat dalam ingatan kita masing-masing tentang perjuangan Rasulullah,SAW dalam menegakkan agama Allah SWT.

Di Indonesia, peringatan maulid biasanya dirangkai dengan bershalawat kepada Nabi dan menggelar ceramah agama (tablig akbar). Justru yang perlu dikedepankan dari peringatan dan perayaan maulid Nabi ini adalah dengan meneladani ucapan dan perbuatan Rasulullah saw, sebagai bentuk aktualisasi diri kita terhadap nilai-nilai yang ditinggalkan Nabi kepada kita umatnya. Firman Allah SWT, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang berharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. al-Ahzab: 21). Semoga bermanfaat. bagi pembaca. Wassalam.

OPINI


REFLEKSI DI HARI GURU NASIONAL

OLEH : H.ABDUL AZIS FARADI,M.Pd.

Hari ini bertepatan tanggal 25 November 2018 adalah Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hal ini tidak muncul begitu saja melainkan hasil torehan sejarah perjuangan para guru tanah air melalui Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang berdiri pada tahun 1912. Sebuah organisasi unitaristik beranggotakan para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah, yang umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Kemudian pada tahun 1932 PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI), akan tetapi setelah Indonesia Merdeka dilaksanakan Kongres pada tanggal 25 November 1945 seratus hari pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, nama PGI diubah menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sebagai tanda penghormatan kepada guru, maka keluarlah Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 bahwa tanggal 25 November sebagai HGN di peringati setiap tahunnya.

HGN seharusnya dimaknai bukan sekedar Annual of Ceremony semata melainkan sebagai ajang refleksi evaluasi kerja pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya terhadap nasib-nasib pahlawan tanpa tanda jasa seperti lagunya oleh Iwan Fals, sosok “ Oemar Bakri “.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 merupakan agin segar bagi para pejuang-pejuang pencerdas anak-anak bangsa, dengan adanya program sertifikasi dengan tujuan peningkatan kompentensi guru dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan yang memenuhi kualifikasi. Akan tetapi secara normatif pelaksanaannya terjadi banyak penyimpangan serta lebih menguntungkan bagi para PNS khusunya yang berada di wilayah perkotaan sehingga harapan para guru-guru honorer/bantu seakan-akan pupus khususnya di daerah 3 T ( Terdepan, Terluar & Tertinggal).

Berdasarkan pengamatan penulis sebagai praktisi dunia pendidikan terutama di daerah terpencil bahwa perjuangan para guru-guruku, teman dan sahabatku yang telah mewakafkan dirinya sebagai pahlawan tak kenal lelah demi membantu tugas Negara sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa (lihat, UU Dasar 1945) meski Negara memandangnya sebelah mata. Faktanya ketika menjadi guru di daerah terpencil dan pelosok Indonesia bukan perkara muda, akses yang sulit, harus melintasi sungai, jembatan yang reok, pengunungan yang terjal dan lain sebagainya. Ditambah fasilitas bagunan sekolah yang tidak layak, peralatan seadanya. Kemudian sangat berbeda halnya para guru-guru di kota yang berangkat dengan pakai mobil, motor atau transfortasi lainnya, gedung sekolah yang refresentatif, fasilitas laboratorium, perputaskaan, lapangan olahraga tersedia dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.

Tema Hari Guru ini dicadangkan untuk menunjukkan bahawa dalam menjayakan transformasi pendidikan negara dan menyahut cabaran Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia (PPPM) 2013-2025, guru ialah agen penting dalam merealisasi transformasi melalui peringkat akar umbi pendidikan. Pada peringkat Gelombang 2 PPPM (2016-2020), guru perlu memainkan peranan sebagai pemacu dalam memastikan transformasi negara dapat dicapai dengan lebih cepat dan berkesan. Guru berperanan menterjemahkan semua dasar dan aspirasi negara melalui pendidikan.Guru perlu menanamkan keinginan dan hasrat yang tinggi bagi memastikan setiap murid mempunyai pengetahuan, kemahiran berfikir, kemahiran memimpin, kemahiran dwibahasa, etika dan kerohanian serta identiti nasional seperti yang dirangka dalam PPPM 2013-2025. 

Dalam usaha menuju matlamat Transformasi Nasional 2050 (TN50), guru memainkan peranan yang penting dalam mendidik modal insan yang bakal menerajui negara ke arah menjadi negara maju yang sejahtera, berinovasi dan berdaya saing dalam pelbagai bidang di peringkat global.Dalam konteks Malaysia, transformasi pendidikan mestilah bertunjangkan kepada hasrat melahirkan warga glokal iaitu warga yang berakar nasional dan berakal internasional. Justeru itu, guru perlu sentiasa bersedia untuk berubah, melaksanakan tugas daripada cara biasa kepada yang luar biasa, berdaya tahan, futuristik dan berfikiran aras tinggi serta world class thinking.

Semoga perkongsian pada kali ini yaitu “Guru Pemacu Transformasi Pendidikan” Tema Hari Guru 2018 bermanfaat. Teruskan menyokong kami di Sistem Guru Online, Komuniti Pendidikan Malaysia.

Setiap tanggal 25 November, diperingati sebagai Hari Guru Nasional atau HGN, untuk memberikan apariesiasi terhadap seluruh guru Indonesia. Apresiasi terhadap semua guru tanpa melihat status, PNS/ASN atau guru honorer, guru pada semua jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, sampai SMA sederajat. Bahkan, juga bagi guru mengaji atau ustad madrasah, PAUD, bimbingan belajar, sebagainya.

Peringatan HGN tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994, yang menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Keputusan tersebut didasarkan bahwa selama ini telah diperingati sebagai hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia dan sebagai upaya untuk mewujudkan penghormatan kepada guru. Dengan adanya penetapan tersebut, maka kemudian tanggal 25 November dijadikan Hari Guru Nasionak hingga sampai saat ini. Saat ini, guru memiliki beberapa organisasi profesi guru yang terdaftar dan diakui pada Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, berdasarkan Surat Edaran Dirjen GTK tanggal 4 Desember 2015 yakni: (1) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI); (2) Persatuan Guru Nahdatul Ulama (PERGANU); (3) Ikatan Guru Indonesia (IGI); (4) Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI); (5) Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI); dan Federasi Guru Indipenden Indonesia (FGII).

Lalu, apakah dengan adanya penetapan HGN tersebut di atas menjadi dasar pengakuan bahwa, tanggal 25 November itu hanya milik Persatuan Guru Repbulik Indonesia atau PGRI? Mungkin, kalau masih masa orde lama, kondisi tersebut sudah tidak terbantahkan lagi. Tetapi kini, pada masa reformasi, alam demokrasi, dan kebebasan, organisasi profesi guru sudah tidak hanya PGRI semata. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV, Pasal 14, ayat (1) sub h, yang berbunyi " Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi".

Peringatan HGN pada saat ini, hendaknya memperhatikan kondisi dan fakta yang terkait dengan semangat demokrasi dan kebebasan berorganisasi profesi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Tugas melaksanakan peringatan HGN merupakan tanggung jawab Pemerintah, dan hendaknya melibatkan semua guru dari semua unsur organisasi profesi guru yang resmi sebagaimana disebutkan di atas.

Pemerintah hendaknya berdiri di atas semua organisasi profesi guru, dan menjadikannya sebagai mitra dalam upaya peningkatan profesionalitas guru sebagaimana Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab I Pasal 13. Dalam Pasal 13 tersebut disebutkan " Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berdasarkan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk meningkatkan profesionalitas guru.

Semangat demokrasi dalam berorganisasi profesi bagi guru perlu diwujudkan, khususnya dalam rangka memperingati HGN setiap tahunnya. Dengan adanya kebersamaan dalam rangka peringatan HGN tersebut diharapkan akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dalam keberagaman organisasi profesi. Semoga.Selamat Hari Guru Nasional ke 73 Sukses dalam berkarya menuju cita-cita mulia dan bermartabat.Sekian terima kasih atas jasa dan pengabdian guruku tersayang.

Minggu, 02 Desember 2018

UJIAN AKHIR SEMESTER I 2018

Jadwal Pelaksanaan UAS
Proses Pembelajaran tahun ajaran 2018/2019 semester pertama mulai berakhir. hal ini ditandai dengan dilaksannya Ujian Akhir Semester (UAS). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang sudah termaktub dalam kalender pendidikan 2018. kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui capaian hasil belajar selama 1 semester yang telah ditempuh oleh siswa dan guru. Bagi siswa, UAS ini menjadi salah satu tolok ukur untuk kompetisi apa saja yang sudah dikuasai/dipahami setelah menempuh proses epemebalajaran selama  kurang leih 6 bulan. Sedangkan bagi guru, UAS ini enjadi salah satu bahan masukan untuk mendapatkan informasi ketercapaian Rencana Pembelajarann yang telah dirancahng selama 1 semester. 

Disamping untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi, dari UAS ini juga guru akan mendapatkan umpan balik (feedback) keefektifan metode atau pendekatan yang dipakai selama proses pembelajaran.Dengan mengetahui hasil capaian UAS ini, maka guru akan lebih mudah untuk merencanakan model atau pendekatan yang akan digunakan dalam pembelajaran nanti pada semester genap.

Untuk melaksanakan kegiatan UAS ini telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari guru dan tenaga TU. Adapun kepanitiaannya adalah sebagai berikut. Panitia ini sepenuhnya bertugas untuk menyiapkan perangkat administrasi pelaksanaan UAS seperti penerbitan SK kepanitiaan, Jadwal Pelaksanaan UAS, menyusun kepengawasan, pengumpulan nilai dari guru bidang studi, serta pendistribusian lembar jawaban kepada guru mata pelajaran untuk dikoreksi.

Rabu, 28 November 2018

KISI-KISI UN 2019

Ujian sudah diambang pintu. BSPN selaku institusi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Ujian Nasional untuk SD,SMP,SMA maupun yang sederajad telah mengeluarkan Kisi-Kisi Ujian Nasional baik untuk mata pelajaran yan9 diuji dengan berbasis komputer (Matematika, IPA,IPS,Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris) maupun mata pelajaran yang diuji secara UNKP (IPS, PPKn) telah dirilis. Untuk memudahkan guru-guru pengampu mata pelajaran terkait kisi-kisi yang dimaksud bisa diunduh di link berikut ini.


1. MATA PELAJARAN UN   DOWNLOAD 
2. IPS DOWNLOAD
3. PPKN  DOWNLOAD
4. KEBIJAKAN UN 2019 DARI BSNPDOWNLOAD
5. PEDOMAN PENILAIAN MTS. DOWNLOAD
6. PEDOMAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DOWNLOAD
7. JUKNIS APLIKASI RAPORT DIGITAL (ARD) DOWNLOAD

Untuk mata pelajaran Agama Islam bisa diambil di bawah ini.

8. KISI-KISI BAHASA ARAB  DOWNLOAD
9. KISI-KISI AKIDAH AKHLAK DOWNLOAD
10.KISI FIKIH, QUR'AN HADIST DAN SKI DOWNLOAD

Selasa, 27 November 2018

PERINGATAN HARI GURU NASIONAL KE 73


Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke 73 di MTs.Negeri 2 Lombok Barat dilaksanakan cukup meriah. Kemeriahan ditandai dengan beberapa acara, pengibaran bendera oleh tim paskibra MTs.Negeri 2 Lobar, pembacaan puisi oleh beberapa guru, dan pemberian bingkisan dan piagam penghargaan kepada siswa yang aktif dalam berbagai kegiatan ekstra. Dan yang sangat meriah adalah lomba kebersihan dan keindahan kelas.

Pengibaran bendera merah putih oleh tim PASKIB dalam peringatan HGN ini dilaksanakan dengan formasi “ketupat” dengan 21 orang tim dengan pembaki Novitari Safitri, pengerek bendera oleh Anggia Amelia Noviana dan Saadatul Mardiani. Dengan Seragam warna putih-putih dan syal merah serta kerudung hitam tampak sangat indah dan serasi dalam setiap gerakannya. Dalam pengibaran bendera ini diiringi dengan lagu Indonesia Raya dalam aransemen Marching Band.

Shalat Duha sbelum acara dimuai

Minggu, 18 November 2018

PERINGATAN MAULID NABI MUHAAMD S.A.W.


Spanduk Maulid Nabi Muhammad S.A.W. 1440 H.
Sungguh, Telah Ada Pada Diri Rasulullah Itu Suri Tauladan Yang Baik Bagimu”(Al-Ahzab.21). Itu adalah salah satu penggalan pujian Allah pada diri Rasulullah.
Nabi Muhammad S.A.W. diutus salah satunya dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia. Ini artinya bahwa kondisi ummat manusia (Bangsa Arab) pada saat itu memiliki akhlak yang tidak baik. Wajarlah kurun ini banyak disebut sebagai jaman jahiliyah. Apakah bangsa Arab saat itu termasuk bangsa yang bodoh?. Tentu tidak. Bahkan saat itu bangsa Arab dikenal dengan bangsa yang mumpuni dengan karya satra, terutama syair-syairnya. Sejarah telah mencatat bahwa pada kurun itu banyak tergantung karya syair yang menang dalam setiap lomba di dinding Ka’bah. Labid Bin A’shom adalah salah satu tokoh yang sering memenangkan lomba menulis syair.
Kepala Madrasah Beri Sambutan
Walaupun syair-syair tersebut berisikan sesuatu yang baik, namun ternyata kebaikan dan keindahannya tidak terlefksi pada akhlak bangsa Arab kala itu. Tidak jarang terdengar seorang bapak mengubur anak perempuannya hidup-hidup karena dianggap sangat aib. Inilah barangkali puncak kebodohan bangsa Quraisy sehinnga perlu diturunkan  seorang nabi untuk memperbaiki keburukan akhlak tersebut. Apakah dengan begitu bahwa Muhammad hanya diutus untuk Bangsa Arab saja? Tidak. Kehadiran sosok yang digelari dangan Al-Amin terseut diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam.
TGH.Taufikurrahman, LC.
Dalam konteks sebagai rahmat bagi seluruh alam, maka pribadi Muhammad akan selalu cocok dengan setiap zaman. Sebagaimana pepatah “tidak lekang dimakan panas, tidak lapuk dimakan hujan”. Akhlak beliau akan selalu menjadi trend pada setiap kurun kehidupan manusia. Dalam kurun zaman yang penuh dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, yang sangat berdampak pada akhlak dan budi pekerti manusia, akhlak beliau akan menjadi dambaan bagi setiap orang. Seorang bapak akan sangat bahagia jika anak-anaknya bisa menempatkan sosok ayah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Sebaliknya, anak akan sangat bahagia jika bapaknya menjadi pribadi yang bisa menyanyangi dan melindungi anak-anaknya.
Ada sepenggal kisah dimana Rasulullah bertemu dengan seorang anak (Umar bin Abu Salamah) yang sedang makan, beliau berpesan, “Wahai anak, ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kanan dan makanlah yang terdekat denganmu”. Dari kisah ini, sungguh cara makan saja sangat diperhatikan oleh Rasulullah sejak dini. Ini artinya bahwa perkara etika harus ditanamkan sejak awal dalam rangka pembiasaan sehinggan nanti setelah dewasa cara makan akan menjadi akhlak yang baik bagi siapa saja.

Berikut lengkapnya akhlak makan dan minum yang diajarkan Rasulullah.

1. Makanan Seorang Muslim: Baik dan Halal

a. Firman Allah Ta’ala, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 172)
b. Firman Allah Ta’ala, “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (QS. Al-A’raf: 157)
Dewan Guru Usai Acara Maulid Nabi

2. Membaca Basmalah Saat Makan dan Memulai dengan yang Terdekat

a. Dari Umar bin Abu Salamah r.a, ia berkata, “Saat masih kecil di pangkuan Rasulullah, tanganku bergerak ke sana- ke mari di piring, kemudian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai anak, ucapkanlah ‘Bismillah,’ makanlah dengan tangan kanan dan makanlah yang terdekat denganmu.” Setelah itu berubahlah cara makanku seperti itu. 1
b. Dari Ibnu Mas’ud r.a berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
Siapa yang lupa untuk menyebut nama Allah ketika memulai makan, maka hendaklah ia mengucapkan saat ingat, ‘Bimillahi fi awwalihi wa akhirhi (Dengan nama Allah di awal dan di akhir makanan).” Maka ia seperti menghadapi makanan baru lagi dan mencegah apa yang tadi sudah didapat setan.” 2

3. Makan dan Minum dengan Menggunakan Tangan Kanan

Dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
Jika salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan menggunakan tangan kanan, dan jika ia minum, maka minumlah dengan menggunakan tangan kanan, karena sesungguhnya setan itu makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri.” 3


4. Bernafas di Luar Bejana ketika Hendak Minum

Dari Anas r.a berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bernafas tiga kali ketika hendak minum dan bersabda,
Sesungguhnya yang demikian itu lebih segar, lebih steril dan lebih memuaskan.” 4

5. Cara Memberi Minum Orang Lain

Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi susu penuh, sedang di sebelah kanannya seorang Arab Badui dan di sebelah kirinya Abu Bakar. Beliau meminumnya kemudian memberikannya kepada Arab Badui seraya beliau bersabda, “Dari kanan kemudian ke kanannya.” 5
Add caption

6. Tidak Minum Sambil Berdiri

a. Dari Abu Said Al-Khudri r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri. 6
b. Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat seorang lelaki minum sambil berdiri, kemudian bersabda, “Muntahkanlah” Ia berkata, “Kenapa?” Beliau bersabda, “Apakah kamu suka minum bersama seekor kucing?” Ia menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya ikut minum bersama kamu sesuatu yang lebih buruk dari seekor kucing, yaitu setan.” 7

7. Tidak Makan dan Minum dari Tempat yang Terbuat dari Emas dan Perak

Dari Hudzaifah r.a, ia berkata, “Aku mendengar Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Janganlah kamu memakai sutra dan kain diibaj ‘sutra yang lebih halus’; dan janganlah minum dengan menggunakan bejana yang terbuat dari emas atau perak. Janganlah makan dengan menggunakan piring dari emas atau perak, karena perabot itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia, dan untuk kita di akhirat.” 8

8. Tata Cara Makan

a. Dari Kaab bin Malik r.a, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam makan dengan menggunakan tiga jari, dan beliau menjilati tangannya sebelum membersihkannya.” 9

b. Dari Anas r.a, jika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam makan beliau menjilati ketiga jarinya. Anas berkata, “Rasulullah bersabda, “Jika suapan kalian terjatuh, maka hendaklah diambil dan dibersihkan dari penyakit (kotoran), kemudian dimakan serta tidak meninggalkannya untuk setan.” Beliau memerintahkan untuk menghabiskan sisa makanan. Beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian tidak tahu dari sisi makanan mana yang mengandung berkah.” 10
c. Dari Ibnu Umar r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang (umatnya) menelan dua kurma sekaligus sebelum meminta izin kepada teman-temannya.” 11
d. Dari Ibnu Umar r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Hendaklah setiap orang di antara kalian makan dengan menggunakan tangan kanannya, minum dengan menggunakan tangan kanan, mengambil dengan menggunakan tangan kanan, dan memberi dengan menggunakan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dengan menggunakan tangan kiri, minum dengan menggunakan tangan kiri, memberi dengan menggunakan tangan kiri dan mengambil dengan menggunakan tangan kiri.” 12

9. Kadar (Ukuran) Makan yang Baik

Dari Miqdam bin Ma’dikarib r.a, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidaklah anak Adam memenuhi bejana lebih buruk dari memenuhi perutnya. Cukuplah bagi bani Adam makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, kalau tidak boleh tidak (harus memenuhi perutnya) hendaklah 1/3 (perutnya) untuk makanan, 1/3 untuk minuman dan 1/3 lagi untuk nafasnya.” 13

10. Tidak Mencaci Makanan

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah mencaci makanan sama sekali, jika beliau tidak menyukainya maka beliau memakannya, jika beliau tidak suka beliau meninggalkannya.” 14

11. Tidak Makan Secara Berlebihan

Dari Ibnu Umar r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
Orang kafir makan dengan tujuh usus, sedangkan orang mukmin makan dengan satu usus.” 15

12. Keistimewaan Makan dan Membaginya

a. Dari Jabir bin Abdullah r.a, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘(Jatah) makanan satu orang cukup untuk dua orang, makanan dua orang cukup untuk empat orang, dan makanan empat orang cukup untuk delapan orang.” 16
b. Dari Abdullah bin Amr r.a, seorang lelaki bertanya kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang perbuatan yang paling baik dalam Islam. Beliau bersabda,
Memberi makanan, dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal.” 17
c. Dari Abu Ayyub Al-Anshari r.a, ia berkata, “Jika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menerima makanan beliau memakan sebagian dan mengirimkan sisanya kepadaku.” 18

13. Memuji Hidangan

Dari Jabir bin Abdullah r.a, Nabi SAW bertanya kepada tuan rumah tentang lauk-pauk yang dihidangkan. Mereka berkata, “Kita tidak memiliki makanan kecuali khal (cuka, sejenis asinan).” Kemudian beliau minta agar dibawakan khal, dan memakannya seraya bersabda, “Sebaik-baik lauk-pauk adalah khal dan sebaik-baik lauk pauk adalah khal.” 19

14. Tidak Meniup Minuman

Dari Abu Said Al-Khudri r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang minum dari lubang tempat air, dan melarang meniup minuman.” 20

15. Pemberi Air Minum Hendaknya Meminum Terakhir Kali

Dari Abu Qatadah r.a berkata, “Rasulullah berkhutbah kepada kami dan di akhir khutbahnya beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang memberi minum suatu kaum maka dialah yang minum terakhir kali.” 21

16. Berkumpul untuk Makan Bersama

Dari Wahsyi bin Harb, dari bapaknya, dari kakeknya, “Para sahabat Rasulullah berkata, ‘Ya Rasulullah, kami makan namun tidak merasa kenyang.’ Beliau bersabda, ‘Mungkin kalian berpencar-pencar (ketika makan).’ Mereka berkata, ‘Benar.’ Beliau bersabda, “Berkumpullah ketika makan, dan sebutlah nama Allah atasnya, maka Dia akan memberikan makan kalian.” 22

17. Menghormati Tamu dan Melayaninya Sendiri

a. Firman Allah Ta’ala, “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaamun”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan“. (QS. Adz-Dzariyat: 24-27)
b. Dari Abu Syuraih Al-Ka’bi r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menghormati tamunya, masa pelayanannya sehari semalam, masa bertamunya tiga hari dan setelah itu adalah sedekah, tidak halal baginya (tamu) untuk menetap di tempatnya sampai membuat tuan rumah terganggu.”  23

18. Posisi Duduk ketika Makan

a. Dari Abu Juhaifah r.a, ia berkaa, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya aku makan tidak dengan bersandar.” 24
b. Dari Anas r.a berkata, “Aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam duduk dengan menegakkan kedua betis dan paha (muq’i) ketika makan kurma.” 25
c. Dari Abdullan bin Bisr r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi hadiah daging kambing, saat memakan daging tersebut, beliau duduk bersimpuh. Seorang Badui berkata, ‘Duduk (pertemuan) apa ini? Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menjadikanku hamba yang mulia, tidak menjadikanku sebagai orang yang diktator dan pembangkang.” 26

19. Sifat Makan Orang Sibuk

Dari Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi kurma, kemudian Rasulullah membaginya sambil berjalan tergesa-gesa, kemudian memakannya dengan cepat. Dalam riwayat Zuhair, “Makan dengan terburu-buru.” 27

20. Kencangkan (Tutup) Minuman dan Menyebut Nama Allah Saat Tidur

Dari Jabir r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tutuplah pintumu, sebutlah nama Allah, matikan lampu dan sebutlah nama Allah, kencangkan (tutup) minumanmu dan sebutlah nama Allah, tutuplah bejanamu dan sebutlah nama Allah, meski kamu menutupinya dengan sesuatu (yang bukan tutupnya).” 28

21. Makan Bersama Pembantu

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika pembantu salah seorang di antara kalian datang membawa makanan, jika kalian tidak memintanya duduk bersama maka hendaklah mengambilkan untuknya satu makanan atau dua makanan, sesuap atau dua suap. Karena dialah yang menangani panasnya makanan dan pengolahannya.” 29

22. Mendahulukan Makan Malam daripada Shalat Isya

Dari Anas bin Malik r.a, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,
“Jika makan malam telah dihidangkan sedang shalat (Isya) sudah didirikan maka dahulukanlah makan malam.” 30

23. Tata Cara Makan yang Benar di Sebuah Nampan

Dari Ibnu Abbas r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Jika salah seorang di antara kalian mengonsumsi makanan di sebuah nampan, maka jangan memulainya dari bagian tengah, tapi dari bagian pinggir, karena keberkahan terdapat di bagian tengah.” 31

24. Bacaan Setelah Makan

Dari Muadz bin Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Siapa yang usai makan, kemudian berdoa, “Alhamdulilahil Ladzii Ath’amani Hadzath Tha’sama wa Razaqanihi Min Ghairi Haulim Minnii Walaa Quwwah’ (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan memberi rezekiku ini tanpa kesusahan dan kekuatan dariku), maka akan dimaafkan segala dosa yang telah lalu darinya.”