TB

<< MTs. NEGERI 2 LOMBOK BARAT >> << ISLAMI, UNGGUL, DAN TERAMPIL >>

Jumat, 28 Desember 2018

APLIKASI RAPOR DIGITAL (ARD)

Mulai Semester pertama tahun ajaran 2018/2019, Kementerian Agama, melalui direktorat pendidikan islam telah mengeluarkan kebijakan ARD sebagai bentuk laporan hasil belajar siswa selama 1 semester. Laporan Hasil Belajar ini dirancang dalam bentuk raport digital, yang sejatinya nanti akan bisa diaksese oleh siswa dan orang tua siswa secara online menggunakan username dan password yang telah diterbitkan oleh pihak madrasah.

Sebagai bentuk laporan yang baru, guru masih mengalami beberapa kendala dalam pengerjaannya. Pertama, guru harus menginput semua data hasil Penilaian Harian (PH) untuk setiap kali ulangan harian sekaligur menginput nilai hasil remedi jikan siswa pada ulangan harian tersebut belum mencapai batas ketuntasan yaitu KKM. Dengan kata lain,

Selasa, 04 Desember 2018

OPINI


MOMENTUM MAULID ,KEBANGKITAN AKHLAK
Oleh : H.ABDUL AZIS FARADI,M.Pd.
H.Abdul Azis Faradi,M.Pd.

Nabi Muhammad,SAW lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabi'ul Awal, tahun gajah ('am al-fil). Bahwa. Ia lahir dari seorang ibu bernama Sayyidah Aminah dan ayahnya Abdullah. Namun, sang ayah meninggal dunia saat Nabi Muhammad.SAW masih ada dalam kandungan Menurut hadits riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas, Rasulullah dilahirkan pada malam yang tenang:

“Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awwal, Tahun Gajah.” (Imam Ibnu Hisyam, juz 1, hlm 183).

Sebelum Muhammad dilahirkan, perasaan Aminah begitu tenang dan damai, terutama 12 hari sebelum kelahiran.Aminah juga mengalami beberapa kejadian mengagumkan jelang kelahiran Rasul.
Pertama pada malam tanggal pertama Rabi’ul Awwal, Aminah mendapatkan kedamaian dan ketenteraman dari Allah,SWT sehingga merasa begitu tenang dan damai Kedua. malam tanggal kedua, Aminah menerima seruan berita dari Allah.SWT bahwa ia akan segera mendapatkan anugerah yang agung dan mulia. Malam ketiga, Aminah kembali menerima pesan dari Allah SWT bahwa ia sebentar lagi akan melahirkan nabi paling agung dan mulia, Nabi Muhammad SAW . Malam keempat, suara dzikir malaikat terdengar jelas sampai ke telinga Aminah .Malam kelima, Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Ibrahim.as.

Dalam mimpi itu, Ibrahim meminta Aminah untuk bergembira karena akan melahirkan nabi pemilik kemuliaan. “Bahagialah engkau, wahai Aminah dengan lahirnya Nabi yang agung ini, Nabi pemilik cahaya yang terang benderang, Nabi pemilik keutamaan, Nabi pemilik kemuliaan, dan Nabi pemilik segala bentuk pujian,” kata Nabi Ibrahim kepada Aminah. Malam keenam, Aminah melihat cahaya memenuhi sudut-sudut alam semesta, hingga tidak ada kegelapan. Pada malam ketujuh, Aminah melihat malaikat berbondong-bondong mendatangi rumahnya. Mereka menyampaikan kabar gembira bahwa waktu kelahiran Rasulullah semakin dekat.. Malam kedelapan, Aminah mendengar berita yang menyerukan kepada seluruh penghuni alam, untuk berbagi karena kelahiran Rasulullah semakin dekat. Di malam kesembilan, Aminah merasakan ketenangan dan kedamaian, sehingga tidak merasa sedih sedikit pun Malam kesepuluh, Aminah melihat tanah Mina dan Khaif bergembira menyambut kelahiran Muhammad.SAW.. Malam ke-11, Aminah melihat seluruh penghuni langit begitu senang menyambut detik-detik kelahiran sang Rasulullah ,SAW. Malam ke-12, Aminah yang ada di rumah melihat langit begitu cerah.

Awalnya ia menangis tersedu-sedu karena sendirian di rumah. Saat itu, Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, sedang bermunajat di Ka’bah. Namun saat proses persalinan tiba, Allah.swt mengutus empat wanita utama untuk menemani Aminah selama proses melahirkan. Mereka adalah Hawa istri Nabi Adam, Sarah istri Nabi Ibrahim,as dan Asiyah binti Muzahim, dan Maryam binti Imran ibunda Nabi Isa.

Dalam kitab tersebut juga disebutkan bahwa bumi bergetar hebat dan seluruh langit dipenuhi cahaya terang setelah Rasulullah dilahirkan. Istana Kisra berguncang dahsyat sehingga menyebabkan 14 balkonnya roboh. Api abadi yang disembah oleh umat Majusi juga diriwayatkan padam.

Islam di berbagai penjuru dunia sangat bersuka cita setiap kali tibanya bulan Rabiul Awal atau lazim juga disebut sebagai bulan “maulid”. Dalam kalender Hijriyah, maulid diperingati mulai Rabiul Awal, Rabiul Akhir, hingga Jumadil Awal (tiga bulan). Lazimnya sebuah kelahiran sudah tentu diperingati pada bulan bersangkutan. Namun tidak demikian dengan peringatan kelahiran Nabi saw. Masing-masing orang tentu punya kesibukan sehingga peringatan maulid, bisa saja dibuat tidak harus dalam satu hari. Demikian pula prosesi pelaksanaannya, tentu berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Namun sebagai bentuk kecintaan kita terhadap junjungan alam Rasulullah saw, sudah selayaknya kita bersyukur pada hari kelahiran beliau tersebut. Terlebih lagi kelahiran penghulu para Nabi ini menjadi rahmat bagi sekalian alam (QS. al-Anbiya: 107). Karena dengan risalah yang dibawanya, Rasulullah saw telah mampu mengubah tatanan kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Dari zaman jahiliyah dan penyembah berhala, menjadi era yang penuh dengan sinar kebaikan yang seperti kita nikmati sekarang ini. Karena berkat perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammad saw tersebut, kita mengenal Islam hari ini. Ayat di atas secara spesifik menjelaskan, bahwa Allah Swt telah mengutus seorang Nabi Muhammad untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Rahmat yang dimaksud di sini, bukan hanya terhadap sebuah bangsa dan golongan saja. Karena lafaz al’alamin menunjukkan pengertian yang mutlak dan umum bagi seluruh bangsa di dunia. Walaupun Nabi lahir di jazirah Arab, namun risalah yang dibawanya bukan hanya diperuntukkan bagi penduduk Mekkah atau Arab Saudi, kota dan negara di mana Nabi dilahirkan. Justru beliau diutus oleh Allah bagi semua makhluk yang ada di muka bumi ini.

Merayakan maulid Nabi Muhammad,saw juga merupakan seorang Rasul yang paling banyak mendapat fadlail (keutamaan) dan keistimewaaan. Karena dengan kehadiran Nabi Muhammad, beliau berhasil mereformasi umat manusia yang sebelumnya hidup dalam keterpurukan moral dan akhlak, kembali menemukan cahaya yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Bermula dari bulan kelahiran Nabi Muhammad ini pula kaum muslimin di berbagai daerah di Indonesia, bahkan sebagian besar negara-negara muslim merayakan maulid dengan tradisinya masing-masing.

Sejumlah negara Islam, saat memasuki bulan Rabiul Awal ditetapkan sebagai hari libur nasional, sebagai bentuk rasa syukur dan memuliakan hari lahirnya Nabi Muhammad saw. Seperti yang terdapat di negara-negara kawasan Teluk, mereka memperingati maulid Nabi Muhammad saw dengan menetapkan hari libur selama beberapa hari.

Di Oman, misalnya, Departemen Tenaga Kerja mengumumkan hari libur panjang selama lima hari untuk Hari Kelahiran Nabi SAW dan menjadikannya sebagai Hari Nasional. Pejabat Oman menyatakan, hari libur akan dimulai Selasa (20/11/2018) hingga Kamis (22/11/2018). Sementara, Jumat dan Sabtu memang merupakan hari libur akhir pekan di negara-negara Teluk. Selanjutnya, kerja akan dimulai kembali pada Ahad (25/11/2018). Ahad merupakan hari kerja di sana. (baca Republika, 12/11/2018).

Emirat Arab (UEA) juga mengumumkan hari libur nasional dalam rangka memperingati maulid Nabi. Kabinet UEA menyatakan hari libur maulid bagi semua pegawai kementerian dan entitas federal (pegawai negeri) secara resmi jatuh pada Ahad (18/11/2018). Awalnya, Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal dari Pemerintah Dubai menetapkan 20 November 2018 sebagai hari libur maulid Nabi. Tapi kemudian diubah dengan menetapkan hari libur lebih cepat. Dengan demikian, pekerja sektor publik di UEA libur panjang selama tiga hari dan kerja normal kembali pada Senin

Indonesia sendiri juga menetapkan satu hari libur nasional, pada setiap 12 Rabiul Awal (20 November 2018), yang merupakan rutinitas ritual tahunan bagi umat Islam untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Berangkat dari kekhasan atau tradisi di setiap negara tersebut, jelaslah bahwa memperingati kelahiran Nabi, dimaksudkan sebagai sesuatu yang perlu dilestarikan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Selain itu juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat muslim. Karena dengan memperingati maulid Nabi ini, berarti kita telah menjaga dan merawat dalam ingatan kita masing-masing tentang perjuangan Rasulullah,SAW dalam menegakkan agama Allah SWT.

Di Indonesia, peringatan maulid biasanya dirangkai dengan bershalawat kepada Nabi dan menggelar ceramah agama (tablig akbar). Justru yang perlu dikedepankan dari peringatan dan perayaan maulid Nabi ini adalah dengan meneladani ucapan dan perbuatan Rasulullah saw, sebagai bentuk aktualisasi diri kita terhadap nilai-nilai yang ditinggalkan Nabi kepada kita umatnya. Firman Allah SWT, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang berharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. al-Ahzab: 21). Semoga bermanfaat. bagi pembaca. Wassalam.

OPINI


REFLEKSI DI HARI GURU NASIONAL

OLEH : H.ABDUL AZIS FARADI,M.Pd.

Hari ini bertepatan tanggal 25 November 2018 adalah Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hal ini tidak muncul begitu saja melainkan hasil torehan sejarah perjuangan para guru tanah air melalui Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang berdiri pada tahun 1912. Sebuah organisasi unitaristik beranggotakan para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah, yang umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Kemudian pada tahun 1932 PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI), akan tetapi setelah Indonesia Merdeka dilaksanakan Kongres pada tanggal 25 November 1945 seratus hari pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, nama PGI diubah menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sebagai tanda penghormatan kepada guru, maka keluarlah Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 bahwa tanggal 25 November sebagai HGN di peringati setiap tahunnya.

HGN seharusnya dimaknai bukan sekedar Annual of Ceremony semata melainkan sebagai ajang refleksi evaluasi kerja pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya terhadap nasib-nasib pahlawan tanpa tanda jasa seperti lagunya oleh Iwan Fals, sosok “ Oemar Bakri “.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 merupakan agin segar bagi para pejuang-pejuang pencerdas anak-anak bangsa, dengan adanya program sertifikasi dengan tujuan peningkatan kompentensi guru dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan yang memenuhi kualifikasi. Akan tetapi secara normatif pelaksanaannya terjadi banyak penyimpangan serta lebih menguntungkan bagi para PNS khusunya yang berada di wilayah perkotaan sehingga harapan para guru-guru honorer/bantu seakan-akan pupus khususnya di daerah 3 T ( Terdepan, Terluar & Tertinggal).

Berdasarkan pengamatan penulis sebagai praktisi dunia pendidikan terutama di daerah terpencil bahwa perjuangan para guru-guruku, teman dan sahabatku yang telah mewakafkan dirinya sebagai pahlawan tak kenal lelah demi membantu tugas Negara sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa (lihat, UU Dasar 1945) meski Negara memandangnya sebelah mata. Faktanya ketika menjadi guru di daerah terpencil dan pelosok Indonesia bukan perkara muda, akses yang sulit, harus melintasi sungai, jembatan yang reok, pengunungan yang terjal dan lain sebagainya. Ditambah fasilitas bagunan sekolah yang tidak layak, peralatan seadanya. Kemudian sangat berbeda halnya para guru-guru di kota yang berangkat dengan pakai mobil, motor atau transfortasi lainnya, gedung sekolah yang refresentatif, fasilitas laboratorium, perputaskaan, lapangan olahraga tersedia dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.

Tema Hari Guru ini dicadangkan untuk menunjukkan bahawa dalam menjayakan transformasi pendidikan negara dan menyahut cabaran Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia (PPPM) 2013-2025, guru ialah agen penting dalam merealisasi transformasi melalui peringkat akar umbi pendidikan. Pada peringkat Gelombang 2 PPPM (2016-2020), guru perlu memainkan peranan sebagai pemacu dalam memastikan transformasi negara dapat dicapai dengan lebih cepat dan berkesan. Guru berperanan menterjemahkan semua dasar dan aspirasi negara melalui pendidikan.Guru perlu menanamkan keinginan dan hasrat yang tinggi bagi memastikan setiap murid mempunyai pengetahuan, kemahiran berfikir, kemahiran memimpin, kemahiran dwibahasa, etika dan kerohanian serta identiti nasional seperti yang dirangka dalam PPPM 2013-2025. 

Dalam usaha menuju matlamat Transformasi Nasional 2050 (TN50), guru memainkan peranan yang penting dalam mendidik modal insan yang bakal menerajui negara ke arah menjadi negara maju yang sejahtera, berinovasi dan berdaya saing dalam pelbagai bidang di peringkat global.Dalam konteks Malaysia, transformasi pendidikan mestilah bertunjangkan kepada hasrat melahirkan warga glokal iaitu warga yang berakar nasional dan berakal internasional. Justeru itu, guru perlu sentiasa bersedia untuk berubah, melaksanakan tugas daripada cara biasa kepada yang luar biasa, berdaya tahan, futuristik dan berfikiran aras tinggi serta world class thinking.

Semoga perkongsian pada kali ini yaitu “Guru Pemacu Transformasi Pendidikan” Tema Hari Guru 2018 bermanfaat. Teruskan menyokong kami di Sistem Guru Online, Komuniti Pendidikan Malaysia.

Setiap tanggal 25 November, diperingati sebagai Hari Guru Nasional atau HGN, untuk memberikan apariesiasi terhadap seluruh guru Indonesia. Apresiasi terhadap semua guru tanpa melihat status, PNS/ASN atau guru honorer, guru pada semua jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, sampai SMA sederajat. Bahkan, juga bagi guru mengaji atau ustad madrasah, PAUD, bimbingan belajar, sebagainya.

Peringatan HGN tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994, yang menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Keputusan tersebut didasarkan bahwa selama ini telah diperingati sebagai hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia dan sebagai upaya untuk mewujudkan penghormatan kepada guru. Dengan adanya penetapan tersebut, maka kemudian tanggal 25 November dijadikan Hari Guru Nasionak hingga sampai saat ini. Saat ini, guru memiliki beberapa organisasi profesi guru yang terdaftar dan diakui pada Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, berdasarkan Surat Edaran Dirjen GTK tanggal 4 Desember 2015 yakni: (1) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI); (2) Persatuan Guru Nahdatul Ulama (PERGANU); (3) Ikatan Guru Indonesia (IGI); (4) Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI); (5) Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI); dan Federasi Guru Indipenden Indonesia (FGII).

Lalu, apakah dengan adanya penetapan HGN tersebut di atas menjadi dasar pengakuan bahwa, tanggal 25 November itu hanya milik Persatuan Guru Repbulik Indonesia atau PGRI? Mungkin, kalau masih masa orde lama, kondisi tersebut sudah tidak terbantahkan lagi. Tetapi kini, pada masa reformasi, alam demokrasi, dan kebebasan, organisasi profesi guru sudah tidak hanya PGRI semata. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV, Pasal 14, ayat (1) sub h, yang berbunyi " Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi".

Peringatan HGN pada saat ini, hendaknya memperhatikan kondisi dan fakta yang terkait dengan semangat demokrasi dan kebebasan berorganisasi profesi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Tugas melaksanakan peringatan HGN merupakan tanggung jawab Pemerintah, dan hendaknya melibatkan semua guru dari semua unsur organisasi profesi guru yang resmi sebagaimana disebutkan di atas.

Pemerintah hendaknya berdiri di atas semua organisasi profesi guru, dan menjadikannya sebagai mitra dalam upaya peningkatan profesionalitas guru sebagaimana Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab I Pasal 13. Dalam Pasal 13 tersebut disebutkan " Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berdasarkan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk meningkatkan profesionalitas guru.

Semangat demokrasi dalam berorganisasi profesi bagi guru perlu diwujudkan, khususnya dalam rangka memperingati HGN setiap tahunnya. Dengan adanya kebersamaan dalam rangka peringatan HGN tersebut diharapkan akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dalam keberagaman organisasi profesi. Semoga.Selamat Hari Guru Nasional ke 73 Sukses dalam berkarya menuju cita-cita mulia dan bermartabat.Sekian terima kasih atas jasa dan pengabdian guruku tersayang.

Minggu, 02 Desember 2018

UJIAN AKHIR SEMESTER I 2018

Jadwal Pelaksanaan UAS
Proses Pembelajaran tahun ajaran 2018/2019 semester pertama mulai berakhir. hal ini ditandai dengan dilaksannya Ujian Akhir Semester (UAS). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang sudah termaktub dalam kalender pendidikan 2018. kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui capaian hasil belajar selama 1 semester yang telah ditempuh oleh siswa dan guru. Bagi siswa, UAS ini menjadi salah satu tolok ukur untuk kompetisi apa saja yang sudah dikuasai/dipahami setelah menempuh proses epemebalajaran selama  kurang leih 6 bulan. Sedangkan bagi guru, UAS ini enjadi salah satu bahan masukan untuk mendapatkan informasi ketercapaian Rencana Pembelajarann yang telah dirancahng selama 1 semester. 

Disamping untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi, dari UAS ini juga guru akan mendapatkan umpan balik (feedback) keefektifan metode atau pendekatan yang dipakai selama proses pembelajaran.Dengan mengetahui hasil capaian UAS ini, maka guru akan lebih mudah untuk merencanakan model atau pendekatan yang akan digunakan dalam pembelajaran nanti pada semester genap.

Untuk melaksanakan kegiatan UAS ini telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari guru dan tenaga TU. Adapun kepanitiaannya adalah sebagai berikut. Panitia ini sepenuhnya bertugas untuk menyiapkan perangkat administrasi pelaksanaan UAS seperti penerbitan SK kepanitiaan, Jadwal Pelaksanaan UAS, menyusun kepengawasan, pengumpulan nilai dari guru bidang studi, serta pendistribusian lembar jawaban kepada guru mata pelajaran untuk dikoreksi.