![]() |
Seman Wijaya, Penceramah Kocak |
Dalam perspektif Islam, mengucapkan salam assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh --atau ringkasnya assalamu'alaikum-- artinya menyampaikan pesan damai, rasa hormat, dan doa.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh artinya "semoga keselamatan,
keberkahan, dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT menyertai
Anda/kalian".
Al-Quran menegaskan,
selain doa, salam adalah penghormatan.
"Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari
mereka menemui-Nya ialah "Salam sejahtera dari segala bencana " dan
Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka (QS Al-Ahzab:44).
QS An-Nisa:86 mengingatkan kita, jika ada yang mengucapkan salam, maka jawablah
dengan proporsional (seimbang) dan lebih baik lagi jika kita
"lebihkan".
Semakin lengkap ucapan salam kita, maka kian baik dan makin besar pahalanya.
Imran bin Hushain ra mengisahkan, ada seorang
lelaki datang kepada Rasulullah Saw dengan mengucapkan "
Assalamualaikum" Setelah itu, beliau berkata: " Sepuluh" (maksudnya,
pahalanya 10). Kemudian ada yang datang lagi lainnya mengucapkan:
"Assalamualaikum warahmatullahi". Beliau berkata : "Dua puluh"
Selang beberapa waktu kemudian, ada yang datang lagi dengan mengucapkan:
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh". Dan Rasulullah berkata:
"Tiga puluh" ( HR. Daud dan Tirmidzi).
Keselamatan & Asma Allah
Salam merupakan salah satu akar kata ISLAM, yang artinya damai dan menebarkan
kedamaian & keselamatan.
Salam juga termasuk nama indah Allah SWT (Asmaul Husna). Dari Ibnu Mas'ud ra,
Rasulullah Saw bersabda:
"As-Salam termasuk salah satu asma Allah Ta'ala yang
diletakkan Allah dibumi, maka sebarkanlah. Karena apabila orang muslim melewati
sekelompok orang, lalu ia memberi salam kepada mereka, maka ia memiliki
kelebihan satu derajat diatas mereka dengan mengingatkan salam kepada mereka.
Jika mereka tidak menjawabnya, maka ia dijawab oleh yang lebih baik dari mereka
(yakni para malaikat)" (HR.
Al-Bazzar dan Baihaqi).
Karena salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah, kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ juga bisa berarti "Allah
bersamamu" atau "engkau dalam penjagaan Allah" --sehingga
keselamatan pun menyertaimu.
Sejarah Salam
Sejarah salam sama tuanya dengan sejarah umat manusia. Ucapan salam sudah ada
sebelum Nabi Adam as diturunkan ke dunia.
Dari Abu Hurairah ra , Rasulullah Saw bersabda, "Allah telah menciptakan
Nabi Adam as dengan bentuk yang panjang (tingginya) nya 60 dziro (+/- 30 m).
Tatkala Nabi Adam as sudah tercipta, Allah berfirman: "Pergilah dan berilah
ucapan salam kepada para malaikat yang duduk , dan perhatikan penghormatan apa
yang mereka berikan kepadamu. Karena itu merupakan penghormatan kepadamu dan
kepada anak cucumu (kelak)".
Lalu Nabi Adam as mengucapkan : "Assalamualaikum" dan
para malaikat pun menjawab : "Assalamu'alaika wa rahmatullah".
Kata warahmatullah yangg
ditambahkan para malaikat berarti: "Semoga Allah memberi rahmat kepadamu"
(HR. Muttafaqun 'Alaih).
Hukumnya Sunah
Hukum mengucapkan salam SUNAH, namun menjawabnya adalah WAJIB. Islam sangat
menganjurkan umatnya untuk menebarkan salam antar sesama Muslim.
"Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan,
sambunglah tali silaturahmi, dan shalatlah ketika orang-orang sedang tertidur
nyenyak, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai" (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Salam
ra).
"Ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Saw: “Islam
bagaimana yang bagus?” Nabi Saw menjawab: “Engkau memberi makan ( kepada orang
yang membutuhkan), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang
tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori dan Muslim).
“Apabila di antara kalian
berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Apabila
terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi,
maka hendaklah dia mengucapkan salam (lagi).” (HR. Abu Dawud).
Tata Cara Salam
"Orang yang naik kendaraan memberikan salam kepada orang yang
berjalan kaki, sedangkan orang yang berjalan memberikan salam kepada orang yang
duduk , dan yang sedikit jumlahnya memberikan salam kepada yang lebih
banyak" (HR. Muttafaqun
'Alaih).
Islam melarang memberi salam Islam --ucapan Assalamu'alaikum-- kepada non-Muslim. Rasulullah Saw
bersabda: "Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada
Yahudi dan Nashrani....” (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a.).
Mengucapkan salam kepada hadirin (orang banyak), yang terdiri
dari Muslim dan Non-Muslim, tidak dilarang. Hati kita meniatkan salam Islam
untuk sesama Muslim dan salam "Selamat Pagi" atau "Salam
Sejahtera" untuk Muslim dan Non-Muslim.
Para ulama mendasarkan hal itu pada riwayat berikut ini:
"Nabi Saw mengendarai keledai yang di atasnya ada pelana
bersulam beludru Fadaki, sementara Usamah bin Zaid membonceng di belakang
beliau ketika hendak menjenguk Sa’ad bin ‘Ubadah di Bani Al Harits Al Khazraj,
dan peristiwa ini terjadi sebelum perang Badar. Beliau kemudian berjalan
melewati suatu majelis yang di dalam majelis tersebut bercampur antara kaum
muslimin, orang-orang musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi.
Dan di dalam majelis tersebut terdapat pula Abdullah bin Ubay bin Salul dan
Abdullah bin Rawahah. Saat majlis itu dipenuhi kepulan debu hewan kendaraan,
‘Abdullah bin Ubay menutupi hidungnya dengan selendang sambil berkata, “Jangan
mengepuli kami dengan debu.” Kemudian Nabi Saw mengucapkan salam pada mereka
lalu berhenti dan turun, Nabi Saw mengajak mereka menuju Allah sambil
membacakan Al-Qur’an kepada mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Di dalam hadits ini dijelaskan, mengucapkan salam kepada orang banyak yang
terdiri dari orang muslim dan non-muslim itu tidak apa apa. Sedangkan yang
tidak boleh adalah mengucapkan salam Islam kepada orang non-muslim.
Cara Menjawab Salam Non-Muslim
Jika orang non-Muslim mengucapkan salam dengan mengucapkan Assalamu'alaikum kepada kita, maka jawabannya adalah ucapan
"Wa'alaikum".
"Jika seorang ahli kitab
(Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan
wa’alaikum.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah Saw, lalu ia mengucapkan
‘as-saamu ‘alaik’ (celaka engkau).” Rasulullah Saw lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah lantas
bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas
berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah
bersabda, “Jangan! Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’.” (HR. Bukhari).
Demikian ulasan tentang Arti Salam Islam - Assalamu'alaikum
- dan Keutamaannya yang admin himpun dari berbagai sumber sahih dan terpercaya.
Semoga bermanfaat! (www.risalahislam.com).*
"Jika
seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka
balaslah dengan ucapan wa’alaikum.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar